Pria Narsis Rentan Idap Penyakit Stoke dan Jantung
Pria yang terlalu memuja diri sendiri dalam kadar berlebihan bisa berbahaya dan cenderung rentan depresi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Lusina/Kontributor KompasFemale
TRIBUNNEWS.COM - Pria tampan, harum, gagah, sukses, dan heteroseksual, merupakan “prospek” potensial untuk para wanita lajang.
Selain itu, pasangan tampan dan pintar dalam berpenampilan, memberikan rasa bangga ketika Anda sedang berpergian ke luar rumah dengannya.
Ya, tatapan mata wanita lain yang mengagumi pasangan, tentunya membuat Anda puas diri dan percaya diri tidak salah pilih.
Namun, tunggu dulu. Anda jangan langsung tersipu-sipu. Coba perhatikan saksama perilaku dan karakter pasangan Anda tersebut.
Sebab, jika dia termasuk dalam kategori pria narsis, maka Anda harus berhati-hati.
Menurut penelitian di University of Michigan, pria yang terlalu memuja diri sendiri dalam kadar berlebihan bisa berbahaya dan cenderung rentan depresi.
“Berdasarkan penelitian terhadap 106 Mahasiswa, kami mendapat hasil bahwa orang-orang yang dikategorikan narsistik mempunyai hormon kortisol lebih tinggi,” ujar Sara Konrath, PhD., Professor Assistant, University of Michigan Reserach Center for Group Dynamics.
Hormon kortisol, kata Konrath, bisa meningkatkan kadar stres yang akhirnya memicu timbul penyakit emosional kronis dan penyakit seperti jantung serta stroke.
Konrath menambahkan, fenomena media sosial yang melaju pesat mendorong seseorang untuk memiliki sifat narsis yang termasuk dalam penyakit mental.
Media sosial membuat manusia merasa hidup di dunianya sendiri dan akhirnya jadi lebih nyaman menghindar dari interaksi sosial.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.