Level Ketagihan Jatuh Cinta Setara dengan Konsumsi Kokain
Dalam kasus jatuh cinta dan kokain, respon yang muncul adalah rasa takut kehilangan.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM – Seorang psikolog menyatakan jatuh cinta dan mengonsumsi kokain sama-sama membuat kita ketagihan.
Pernyataan psikolog State University of New York bernama Arthur Aron tersebut didasari pada fakta bahwa kedua hal tersebut mengaktifkan sistem otak yang sama, yang menimbulkan ketagihan.
Bagian otak yang dimaksud oleh Aron adalah amigdala, suatu bagian otak yang secara umum bertugas mengolah dan mengingat reaksi emosi.
Stimulus yang diberikan di bagian ini cenderung memberikan respon negatif berupa rasa takut. Dalam kasus jatuh cinta dan kokain, respon yang muncul adalah rasa takut kehilangan.
Coba saja kita ingat-ingat bagaimana saat kita merasa jatuh cinta, maka kita akan merasa deg-degan, bahagia, penasaran serta, tentu saja, rasa takut kehilangan.
Selanjutnya, kelenjar adrenal bekerja memproduksi hormon-hormon penting seperti epinephrine (adrenalin), norepinephrine (noradrenalin) dan cortisol.
Semuanya dalam jumlah yang banyak di aliaran darah kita. Kondisi ini membuat amigdala menjadi aktif secara berlebihan.
Proses tersebut terjadi hampir sama antara mereka yang sedang jatuh cinta atau sedang mengkonsumsi narkoba seperti kokain.
Efek yang akan muncul, pada yang sedang jatuh cinta, adalah keinginan untuk selalu bersama pasangan, serta mengetahui kondisinya.
Pada akhirnya, rasa ketagihan muncul. Sebuah kondisi yang pada akhirnya membuat seseorang merasa begitu sedih dan terpukul saat harus jatuh cinta.
Mereka benar-benar merasa kcanduan dan ketagihan, sama seperti kondisi orang yang kecanduan kokain.