Telur Busuk di Hari Valentine, Puisi Denny JA Berisi Gagasan Valentine Jadi Hari Raya Dunia
"Valentine perlu didorong agar menjadi hari raya dunia bagi kasih sayang, melampaui sekat nasionalisme, agama, etnis," kata Denny JA.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktivis Indonesia Tanpa Diskriminasi, Denny JA menuangkan ide dan perasaannya lewat sebuah puisi di Hari Valentine.
"Hari Valentine perlu didorong agar menjadi hari raya dunia bagi kasih sayang, yang melampaui sekat nasionalisme, agama, etnis, dan identitas sosial lain. Ini akan memberi spirit baru bagi dunia yang kini semakin diwarnai oleh konflik agama, konflik imigran, dan konflik identitas sosial lain," kata Denny dalam pesan yang diterima, Minggu (14/2/2016).
Menurutnya, perayaan Valentine di Indonesia selalu ramai dengan kontroversi boleh atau tidak dirayakan.
Bahkan di Iran, merayakan Valentine kini dianggap kriminal.
Oleh karena itu, Denny membuat puisi di hari Valentine yang ia sebar di media sosial. Dia mengkiaskan puisinya dengan tokoh Darwin, yang ingin mencerahkan publik.
"Namun ia justru mendapatkan lemparan telur busuk. Telur itu kemudian berubah menjadi burung raksasa, yang memberikan penglihatan batin lebih jernih kepada Darwin," katanya.
Berikut puisi lengkap Denny JA
Telur Busuk di Hari Valentine
Oleh: Denny JA
Darwinpun jatuh terduduk
Dihujani belasan telur busuk
Pengunjung mengamuk
Darwin kaget hatinya remuk
Respon publik tak ia duga
Ia hanya bicarakan cinta
"Hari valentine," ujarnya
"Sebaiknya menjadi hari raya dunia
Melampaui sekat agama
Melampaui sekat negara
Melampaui semua budaya
Yang memisahkan manusia
Kita butuh cinta
Ya, cinta saja."
Bukan dukungan yang ia dapat
Tapi kemarahan massa
"Astaga,!" ujarnya
"Apa yang salah?"