Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Telur Busuk di Hari Valentine, Puisi Denny JA Berisi Gagasan Valentine Jadi Hari Raya Dunia

"Valentine perlu didorong agar menjadi hari raya dunia bagi kasih sayang, melampaui sekat nasionalisme, agama, etnis," kata Denny JA.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Telur Busuk di Hari Valentine, Puisi Denny JA Berisi Gagasan Valentine Jadi Hari Raya Dunia
Shutterstock
Ilustrasi 

Satu telur busuk ia pegang
Jiwanya terguncang
Lebih terguncang lagi ia punya mata
Itu telur meletus

Ha?
Seketika keluar burung dari telur itu
Membesar, membesar dan membesar
Badan burung menabrak atap gedung
Bangunan itu rontok seketika

Semua pengunjung berteriak
Mereka lari tunggang langgang
Telur kecil menjelma burung raksasa

Darwin seketika terduduk
Seolah sigap di atas punggung burung
Keaaaakkk, keaaakkkkkkk
Burung berbunyi mengepak sayap
Membawa Darwin terbang mengangkasa

Darwin hanya terpelongo.
"Astaga! Apa yang terjadi?"
Jantungnya copot

Burung membawanya entah kemana
"Inikah dunia gaib," tanya Darwin

Dilihatnya di bawah begitu banyak negeri
Satu per satu ia lalui
Dilihatnya lagi ke bawah begitu banyak zaman.
Satu persatu ia lewati

Berita Rekomendasi

Zaman memang berubah
Dari manusia purba tanpa pakaian
Kini orang lalu lalang dengan jas dan dasi

Namun dibalik pakaiannya
Darwin melihat manusia yang sama
Hanya ada tengkorak berjalan
Dan seonggok hati yang sepi
Mereka sibuk ke sana kemari
Mencoba mengusir sepi

Darwin semakin yakin
Ini manusia dari semua zaman
Ini manusia dari semua wilayah
Mereka membutuhkan cinta
Mereka sibuk menumpuk barang
Namun nihil kasih sayang

"Oh manusia yang celaka,"
ujar Darwin dalam hati
"Betapa mereka ingin dicintai
Betapa mereka ingin dicintai
Namun instink mereka yang sepi
Menciptakan dinding yang tinggi
Instink mereka yang bebal
Menciptakan dinding yang tebal

Mereka dipisah- pisahkan oleh itu dinding
Dinding hasil pikiran mereka yang pening
Dinding itu adalah negara
Dinding itu adalah agama
Dinding itu adalah etnik
Dinding itu adalah ras
Dinding itu adalah level kesadaran
Dinding itu adalah status ekonomi

Mereka yang satu
Mereka yang bersaudara
Kini tak hanya terpisah
Bahkan kadang saling menyerang
Dinding itu membuat mereka gila
Manusia menyerang manusia

Hati mereka ingin merobohkan dinding
Tapi dicegat oleh pikiran mereka sendiri
Hanya sedikit yang mampu melewati dinding

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas