Pilih Isotonik Apa Minuman Berenergi? Jangan Salah Minum Simak Ini
Tubuh memiliki mekanisme untuk menjaga keseimbangan cairan, salah satunya dengan timbulnya rangsangan haus.
Editor: Robertus Rimawan
Beda minuman isotonik dengan air biasa, minuman isotonik diformulasikan secara khusus dengan kadar ion yang sudah ditentukan.
Adapun minuman hipertonik, baik sebagai minuman berenergi atau peningkat stamina.
Cocok bagi mereka yang berolahraga berat atau mengeluarkan banyak energi.
“Namun, minuman jenis ini tidak dapat digunakan untuk rehidrasi atau saat haus,” tegas Dr Elvina.
Ini karena konsentrasi substansinya tinggi (pekat), sehingga pengosongan lambung dan penyerapan air berjalan lambat.
Cairan tubuh akan menjadi hipertonik/pekat, dan malah akan memperberat dehidrasi.
Menurut penjelasan dr.Grace Tumbelaka, spesialis kedokteran olahraga, meski ada banyak produk minuman, kita harus melihat jenis yang tepat sesuai aktivitas.
"Setelah olahraga kita bisa meminum air biasa atau cairan isotonik. Kalau hipertonik karena tinggi glukosa, gunanya untuk menggantikan glikogen, jadi fungsinya bukan untuk rehidrasi," kata Grace dalam acara yang sama.
Bila minuman hipertonik seperti minuman energi diminum saat olahraga justru susah diserap.
"Energy drink itu isinya banyak, malah kadang enggak terlalu cocok menggantikan energi setelah olahraga," katanya. (*)