Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Lisda Rawdha: Baju Kurung Merupakan Pakaian Tradisional yang Harus Terus Dilestarikan

Usai diresmikan pada 17 Agustus 2016, nama Komunitas Perempuan Berbaju Kurung mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Lisda Rawdha: Baju Kurung Merupakan Pakaian Tradisional yang Harus Terus Dilestarikan
ist
Lisda Rawdha (tengah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai diresmikan pada 17 Agustus 2016, nama Komunitas Perempuan Berbaju Kurung mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan.

Istri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mufida Jusuf Kalla memberikan apresiai dan secara khusus meminta Ketua Komunitas Perempuan Berbaju Kurung, Lisda Rawdha untuk melakukan presentasi di Jakarta.

Bahkan istri Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Bintang Puspayoga menyambut baik inisiatif Lisda yang mau terjun langsung melestarikan dan memperkenalkan baju kurung pada generasi muda.  

“Saya juga berharap agar acara seperti ini tidak sebatas seremonial, melainkan bisa berkelanjutan untuk memelihara budaya etnik nusantara. Inisiatif Lisda, hendaknya bisa menjadi contoh istri kepala daerah lain,” ungkap Bintang Puspayoga saat pembukaan Pesona Kain Etnik Nusantara 2016 di gedung Smesco Jakarta, Kamis (1/9/2016).

Lantas, siapa Lisda Rawdha yang disebut-sebut sebagai penggagas komunitas ini? Lisda Rawdha adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dia adalah istri Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni.

Sebagai istri pejabat daerah, mantan model dan pramugari ini tak mau berdiam diri. Ia punya cara untuk mengabdi pada masyarakat sekaligus untuk mengembangkan Pesisir Selatan.

Lewat kain Sulam Bayang dan Batik Tanah Liek, Lisda memberdayakan masyarakat setempat. Membawa dua kain etnik ini menembus pasar nasional dan mancanegara.

BERITA TERKAIT

Kecintaannya dengan kain etnik, menarik minatnya untuk kemudian membentuk Komunitas Perempuan Berbaju Kurung.

“Baju kurung merupakan pakaian tradisional yang harus terus dilestarikan. Apalagi Malaysia sudah membuat hak paten dari pakaian baju kurung, padahal baju kurung itu asalnya dari Minang,” ujar Lisda Hendrajoni.

Menurut Lisda, ada banyak kelebihan dari baju kurung khas Indonesia. “Pakaiannya rapi, jika dikenakan terlihat sopan dan santun, tentunya tetap tampil gaya dan modis meski dipakai anak muda,” lanjutnya.

Untuk produksi baju kurung, selain mendesain sendiri Lisda juga mengajak disainer-desainer Pesisir Selatan, diantaranya Novia Hertini. Baju kurung hasil rancangan komunitas ini bermacam-macam atau memiliki banyak corak dan kreasi.

“Aslinya baju kurung Basiba, ada tambahan bahan di sisi kiri kanan supaya tidak ketat. Dari sana kita kreasikan menyesuaikan tren tapi tidak meninggalkan khas etnik nusantara,” sambung wanita cantik yang tahun ini mengaku akan dilibatkan lagi dalam even istri Menteri Koperasi dan UKM.

Menariknya, untuk memperkenalkan baju kurung pada generasi, Lisda langsung terjun sendiri. Pemilik album Setia Dalam Doa ini ikut berlenggak lenggok memperagakan baju kurung di atas catwalk bersama sejumlah artis senior seperti Elly Kasim, Dorce Gamalama hingga Ida Leman.

“Kami berharap generasi muda tergerak untuk mencintai produk asli Indonesia, dengan cara ikut menggunakan baju-baju etnik nusantara,” tutup Lisda Hendrajoni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas