YKI, Iwet Ramadhan, dan Mundipharma Gelar Peragaan Busana Amal untuk Pejuang Kanker di JFW 2017
Tema "I'm Still A Woman" mencerminkan semangat para perempuan pejuang kanker. Berkaitan dengan tema itu pula, penderita kanker jadi model busana
Penulis: Regina Kunthi Rosary
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Regina Kunthi Rosary
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama perancang busana Iwet Ramadhan dan PT Mundipharma Healthcare Indonesia mempersembahkan peragaan busana amal dalam rangka Bulan Peduli Kanker Payudara.
Peragaan busana bertajuk "I'am Still A Woman" tersebut digelar pada perhelatan tahunan bergengsi Jakarta Fashion Week (JFW) 2017.
Tema "I'm Still A Woman" mencerminkan semangat para perempuan pejuang kanker. Berkaitan dengan tema itu pula, koleksi busana tak hanya akan diperagakan oleh model profesional, tapi juga beberapa perempuan pejuang kanker.
Selain pejuang kanker, beberapa perempuan yang peduli terhadap kanker juga turut melenggang dalam peragaan busana itu. Para pejuang dan pribadi yang peduli terhadap kanker tersebut ialah Triesna Jero Wacik, Sendy Yusuf, Marcella Zalianty, Rima Melati, Moza Pramita, dan Ayu Rosan.
"Saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari sebuah tribute bagi para perempuan kuat pejuang kanker. Hal ini saya lakukan lantaran saya sangat percaya dan mengagumi kekuatan alami yang dimiliki oleh perempuan," ujar Iwet Ramadhan ketika ditemui pada JFW 2017 di Senayan City, Jakarta, Minggu (23/10/2016).
Peragaan busana "I'm Still A Woman" dibuka oleh master of ceremony (MC) dengan tuturan berbahasa Jawa. Dalam acara tersebut, tampak hadir pula Veronica Tan, istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Setelah MC membuka acara dan Prof DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo selaku Ketua YKI usai memberikan sambutannya, dimulailah peragaan busana "I'm Still A Woman". Beberapa lagu populer Tanah Air, seperti Bebas milik Iwa K dan Pamit milik Tulus, mengiringi beberapa model yang berjalan bersamaan tanpa alas kaki.
Kemudian, saat para model tersebut tak lagi tampak, lampu pun padam untuk beberapa saat. Tak lama, lampu kembali dinyalakan dan lagu berbahasa Jawa berjudul Sarinah mengalun.
Iwet Ramadhan memang mengusung tema "Sarinah" untuk koleksi busana yang diperagakannya itu. Sarinah merupakan pengasuh kanak-kanak Bung Karno sekaligus perempuan yang kuat dan mandiri.
Sebagaimana Sarinah menginspirasi Bung Karno dalam mengemukakan pemikiran-pemikirannya tentang perempuan Indonesia, tokoh perempuan itu pun turut menginspirasi Iwet Ramadhan sebagai perancang busana. Khususnya, untuk membuat karya yang merepresentasikan kekuatan perempuan Indonesia dalam memerangi dan melawan kanker.
Seiring dengan diputarnya lagu Sarinah, tampak enam perempuan melenggang santai, tak seperti layaknya model profesional. Mereka ialah para pejuang dan pribadi yang peduli terhadap kanker yang nama-namanya telah disebutkan di atas.
Lalu, usai lampu dipadamkan dan dinyalakan kembali, mengalunlah lagu berbahasa Inggris, satu di antaranya Happy Together milik The Turtles. Sebanyak 24 model profesional, termasuk aktris Dominique Diyose selaku muse, pun melenggang satu per satu di atas catwalk dengan anggun.
Mereka mengenakan berbagai jenis busana, mulai dari dress, blouse, long outer, rok, hingga celana, dengan motif yang diinspirasi oleh daun ginkgo.
Daun ginkgo merupakan tanaman obat-obatan yang memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, satu di antaranya sebagai obat pendamping bagi pasien kanker ketika menjalani proses kemoterapi.
Motif daun ginkgo tersebut dipadukan Iwet Ramadhan dengan motif batik klasik, yakni motif batik parang. Paduan warna khas batik sogan dan warna cerah, seperti merah, biru, hijau, dan kuning, pun dipulasnya dalam koleksi itu.
Lampu kembali padam untuk sementara dan dinyalakan ketika Lagu Can't Stop The Feeling milik Justin Timberlake diputar.
Para model, termasuk keenam perempuan pejuang dan yang peduli terhadap kanker, kembali melenggang dalam barisan sepanjang runway.