TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lalu lintas di kawasan sepanjang Jl Walikota Mustajab, Kamis (10/11/2016) siang mendadak jadi padat.

Sejumlah kendaraan mencoba mengurangi kecepatan agar bisa menyaksikan pemandangan yang tak biasa di depan Grand City Mall Surabaya.

Delapan orang model dengan santai melenggang mengenakan busana serba batik.

Fashion show on the street itu bertajuk Surabaya Juang ini ternyata menjadi bagian dari peringatan Hari Pahlawan yang digelar oleh pusat perbelanjaan di Surabaya Pusat tersebut.

Melenggang di tengah terik mentari yang masih menyengat tentu juga tidak mudah bagi para model yang tergabung di Ardy Management ini.

Namun, empat model pria dan empat model wanita ini tetap menjalankan aksinya memamerkan busana batik yang menarik dengan warna-warna merah maron, hitam, biru, dan hijau.

“Inilah upaya kami dalam memperingati Hari Pahlawan dengan gaya yang beda,” kata Kukuk F Suharno, PR Grand City Mall Surabaya.

Menurut Kukuk, menampilkan busana batik di hadapan masyarakat luas ini sebagai upaya mengajak warga Kota Surabaya lebih menghargai dan mencintai warisan budaya Nusantara.

“Kita tunjukkan bahwa batik adalah identitas negeri ini yang patut dilestarikan,” tandasnya.

Delapan busana koleksi Bateeq ini mengangkat tema Season Fall Winter yang dominan warna-warna gelap.

“Semuanya batik printing motif Solo,” ungkap Dita Hardiyanti, Staf Pertokoan Bateeq Area Jawa Timur & Bali.

Model yang disajikan adalah yang sedang trend dan pas dipakai untuk anak muda.

“Batik kawung ini fashionable dan cocok untuk anak muda, pria maupun wanita,” papar Dita.