Apa yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Anak Dipukul Teman, Harus Balas atau Menghindar?
Pertengkaran antaranak wajar terjadi. Tetapi jika pertengkaran tak sekadar cekcok mulut, sudah melibatkan fisik, segera pisahkan anak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Beri contoh yang baik
Dalam keseharian kita perlu memberi contoh yang baik kepada anak. Salah satunya dengan selalu bersikap sabar saat menghadapi masalah.
Ketika anak bandel tidak mau diatur, umpamanya, kita tak perlu langsung marah-marah dengan membentaknya.
Bersikaplah bijak dengan terus memberi arahan menggunakan cara-cara yang lembut.
Dengan begitu anak melihat model yang akan ditirunya dalam berperilaku. Ketika ada yang meledeknya, dia akan lebih mudah untuk tidak melakukan konfrontatif sehingga pertengkaran pun terhindari.
Kerja sama dengan guru
Perlu melakukan kerja sama dengan pihak sekolah untuk sigap menangani si provokator. Di rumah, anak harus terus diarahkan sambil dievaluasi perkembangannya, demikian pula di sekolah.
Dengan kerja sama seperti ini diharapkan masalah akan cepat diatasi sehingga anak tidak menjadi “provokator” terjadinya pertengkaran.
Tidak menyimpan dendam
Pertengkaran di masa kanak-kanak umumnya sepele, wajar terjadi karena anak masih sulit mengendalikan emosi. Tapi bisa saja anak sakit hati dan mengingat terus kejadian tersebut.
Mengingat boleh tetapi jangan sampai memunculkan dendam di hati anak. Contoh, karena dendam, ia berjanji tidak akan meminjamkan alat tulis kepada temannya tersebut.
Jadi, kalau memang sudah berdamai, persahabatan harus dijalin kembali seperti semula. Siapa tahu, teman yang pernah bertengkar dengan anak kelak akan menjadi penolong anak.
Nah, ingat ya Mam, kalau anak dipukul tak usah balas memukul. Lebih baik jauhkan diri, lalu meminta pertolongan orang dewasa yang ada di sekitarnya.