Lusiana Sanato, Tutup Tahun Dengan Menempuh Perjalanan Religius
Lusiana Sanato, penulis buku dari Bali yang pernah membukukan karya perjalanan seorang Jenderal berjudul "Jejak Jejak Sang Jenderal"
Editor: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lusiana Sanato, penulis buku dari Bali yang pernah membukukan karya perjalanan seorang Jenderal berjudul "Jejak Jejak Sang Jenderal" memilih menutup tahun 2016 dengan menempuh perjalanan religius yang diawali dari Kota Istambul Turki, Dubay, Madinah sampai Mekkah.
Perjalanan panjang yang dimulai pada Selasa (26/12/2016) hingga 10 Januari tahun depan itu ditempuh bersama kedua buah hatinya, Bima dan Dina.
"Karena banyak hal yang akan dilakukan dalam mengekspresikan kegembiraan untuk menyambut datang nya tahun baru tapi saya lebih memilih mengunjungi tempat-tempat religius sambil beribadah. Meski disini udara sangat dingin sampai 4 derajat tapi saya berusaha tetap semangat mengunjungi tempat-tempat religius," ujar Lusiana melalui pesawat telepon langsung dari Istambul Turki, Kamis (29/12/2016).
Mengenai kenapa perjalanan itu ditempuh dipergantian tahun, mahasiswi yang lagi menempuh kuliah Doktor Hukum di Universitas Jayabaya Jakarta, mengaku agar selalu bisa mengingatkan bahwa dikehidupan usia semakin bertambah dan umur semakin berkurang harus dilakukan dengan sebaik mungkin.
"Bagi saya tahun baru adalah sebuah refleksi untuk memperbaiki diri dan menjalani tahun yang akan datang dengan lebih baik lagi, kehidupan terus berlanjut. Lalu kesuksesan dan kegagalan yang kita alami ditahun sebelumnya hendaknya kita jadikan cambuk untuk menghadapi tahun 2017 yang akan datang ditempat suci itulah saya ingin memohon kepada Allah agar diberikan lebih baik lagi di tahun berikutnya," paparnya lewat genggaman teleponya.
Mengenai resolusi di tahun 2017, Lusiana ingin membuat perencanaan dibeberapa hal yang baru. Seperti menjadi lebih optimis, adanya perubahan positif, menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, memperbarui resume, lebih terorganisasi, keuangan harus lebih baik lagi, bisnis lancar. "Tapi yang lebih penting dari itu semua hidup sederhana dan selalu bersyukur atas nikmat yg telah diberikan Allah SWT," ungkapnya.
Apakah ada keinginan khusus ketika perjalan tersebut akan diakhiri dengan menunaikan ibadah Umroh di tanah suci Mekkah, penulis yang lagi menyusun buku hukum dan bisnis ini berucap ada sebuah target. Apa itu?
"Saya ingin membuka usaha baru ditempat yg strategis, fokus dan konsisten dengan dukungan keluarga, bisa menyelesaikan kuliah S3 dengan gemilang dan menyelesaikan tulisan Desertasi Hukum mengenai Penanaman Modal Asing," tutupnya.