TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Membuat sebuah miniatur pesawat tempur TNI AU memang sebuah tantangan tersendiri. Tak hanya tanda-tanda (marking) yang sulit didapat di pasaran, namun juga tampilan modelnya hampir selalu membutuhkan modifikasi.

Demikian pula dengan model T-50 Golden Eagle berskala 1/48 keluaran Academy. 

T-50 ini aslinya dibuat versi latih ROKAF (AU Korea Selatan), yang tentunya mempunyai cukup banyak perbedaan dibanding versi yang dimiliki TNI AU.

Dari tampilan luarnya, T-50i TNI AU lebih mirip varian FA-50 milik Korsel terutama bagian ujung atas sirip tegak (fin) yang datar seperti sirip tegak F-16.

Sementara ujung fin T-50 maupun T-50B (yang dipakai Tim Aerobatik ROKAF The black Eagles) berbentuk miring ke arah belakang.

Ada beberapa detail kecil yang harus ditambahkan seperti antena di front gear door, 6 formation light dan dudukannya (2 di fin, 2 di hidung, 2 di bawah fin), dan sensor di bagian depan (leading edge) sayap utama.

Bila hendak membuat model T-50i yang memakai kanon, parts tersebut disertakan pihak pabrikan di dalam produknya, termasuk blast-shield.

Namun modeler harus memastikan nomor serial pesawat T-50i yang hendak dirakit karena tidak semua pesawat memakai kanon.

Indonesia mengoperasikan 16 buah pesawat T-50i. semuanya tergabung di Skadron Udara 15, Lanud Iswahyudi, Madiun.

Dari keenambelas pesawat tersebut, 8 di antaranya diwarna loreng tempur (combat camouflage) abu dan hijau.

Untuk warna, TNI AU sudah menerapkan sistem pewarnaan internasional berbasis FS (Federal Standard).

Pesawat T-50i menggunakan standar warna abu FS 36314 dan hijau FS 34148.

Warna abu memakai cat lacquer ex Gunze Sangyo berkode C-334 yang cukup mirip. Sedangkan warna hijaunya adalah warna hasil racikan karena tidak diproduksi pabrikan cat model.

Secara keseluruhan, kualitas model kit lansiran Korsel ini tergolong sangat bagus.