Ternyata Ini Penyebabnya Kenapa Banyak Wanita yang Susah Lepas dari Jeratan Cinta Pria Nakal
Pernahkah Anda memiliki sahabat yang sudah dibilangi beribu-ribu kali untuk meninggalkan kekasihnya yang jahat namun tetap tidak mau?
Editor: Sugiyarto
Kencan tak terlupakan, pujian-pujian memabukkan, dan perhatian yang manis bisa membuat otak melepaskan hormon dopamin.
Dopamin adalah hormon yang menimbulkan efek puas pada otak.
Hormon ini bisa 'meledak' dengan lebih dasyat jika dipicu oleh sesuatu yang tidak rutin dan tak terjadwal
Ini menjelaskan mengapa hubungan dengan pria'jahat' membuat hormon dopamin bisa meledak-ledak.
Jika hari ini kita disakiti dan tidak dihiraukan, besok kita bisa disayang-sayangi dengan begitu baik.
Hal ini membuat otak memproduksi hormon dopamin yang membuat kita merasa sangat puas.
Makin kita tak bisa menduga kapan hal baik akan terjadi, makin memuaskan pula rasanya ketika hal itu datang. Itulah yang terjadi pada hubungan tak sehat.
Walau pria bisa sangat jahat dan menyakiti kita.
Bila ia kembali dan berbuat baik lagi, otak akan merasa puas sehingga secara tak sadar sulit bagi kita untuk lepas dari pria jahat ini.
2. Oksitoksin
Hormon oksitoksin sering disebut sebagai hormon cinta dan sentuhan.
Hormon ini mengikat pasangan dan paling sering muncul ketika berhubungan seks.
Ketika perempuan sudah melakukan hubungan seks dengan pria, ia tak hanya menyatu secara fisik namun juga secara psikologis dan emosional.
Tingkat kesatuan ini lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki.
Bad guy biasanya memiliki emosi labil dan mereka cenderung spontan.
Karena itu, biasanya mereka memiliki fantasi seks yang lebih liar dan unik.
Jadi pria nakal biasanya mampu memberikan hubungan seks yang lebih memuaskan pada perempuan.
Karena itu, makin sulit bagi perempuan untuk lepas dari pria nakal yang sanggup membuat dirinya merasa puas dan dicintai. (Nova.ID)