Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Kadar Gula Tinggi Berdampak Negatif Terhadap Kesehatan Keluarga

Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo adalah suatu gerakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersa

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Kadar Gula Tinggi Berdampak Negatif Terhadap Kesehatan Keluarga
beaconohss.com
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo adalah suatu gerakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016 lalu dengan mengusung tema Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat.

Pemerintah berharap pelaku industri juga bisa mendukung program yang pada akhirnya mendukung upaya kesehatan dalam pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.

Direktur Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Doddy Izwardy mengungkapkan harapannya agar kegiatan promosi produk makanan dan minuman melalui berbagai media, baik cetak, elektronik agar bisa selaras dengan program GERMAS yang digagas oleh pemerintah. Pihaknya sangat konsen dengan pola hidup sehat masyarakat untuk mensukseskan program nasional ini.

Salah satu yang disoroti adalah masih bredarnya promo iklan produk makanan minuman termasuk iklan susu kental manis (SKM) yang digambarkan sebagai minuman yang baik dikonsumsi untuk anak-anak dan secara tegas Doddy mengatakan promosi iklan SKM yang mengklaim sebagai minuman susu untuk dikonsumsi anak-anak tidak sejalan dengan program GERMAS.

"Gulanya sangat tinggi sekali. Tidak cocok diberikan kepada anak-anak," kata Doddy, Rabu (7/6/2017).

Menurut Doddy, kadar gula tinggi bisa membawa dampak negatif terhadap pola makan dan kesehatan keluarga. Padahal kandungan gula yang tinggi dalam produk susu kental manis tidak cocok untuk anak-anak apalagi usia balita.

Berita Rekomendasi

Susu kental manis memiliki kadar gula sangat tinggi sementara kandungan susunya maksimal hanya 10 persen, itupun hanya untuk kategori tertentu.

"SKM gulanya tinggi sekali, lebih dari 40 persen dan tidak cocok diberikan kepada anak-anak yg mengakibatkan nafsu makan menjadi berkurang," jelas Doddy.

"Sebaiknya gunakanlah susu bubuk. Susu bubuk kita bisa takar dulu sebelum diminum," tambahnya.

Kementerian Kesehatan menurutnya akan terus memantau dan memperkuat aturan untuk menjaga dan meningkatkan status gizi anak Indonesia.

Hal senada juga diungkapkan Dokter Dian Permatasari SpGK dalam perbincangan dengan wartawan yang mengatakan bahwa susu kental manis tidak layak dikonsumsi anak-anak, namun jikadigunakan sebagai campuran makanan untuk orang dewasa ia sependapat.

"Kalau untuk campuran makanan untuk toping atau makanan lainnya saya setuju tapi tidak sebagai minuman anak pengganti susu pertumbuhan ya. Produk Susu Kental Manis ini jangan dipersepsikan sebagai minuman bergizi untuk anak karena memiliki kadar gula tinggi," jelasnya.

Produk susu kental manis yang sering diiklankan secara berlebihan jika diamati labelnya bukanlah produk yang bergizi baik. Walaupun menggunakan nama 'susu' namun tidak semua mengandung 'susu'.

Apalagi banyak bahan tambahan pangan yang dimasukkan dalam produk tersebut seperti perisa susu, pewarna, dan lain-lain.

Beberapa produsen susu kental manis sepeti Nestle tidak lagi mengiklankan susu kental manis, namun produsen lain seperti Frisian Flag Indonesia dalam iklannya masih menggambarkan susu kental manis sebagai minuman yang dikonsumsi keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas