Jaga Balita Kita Dari Tontonan Video di Gadget! Awas Ada Kartun Bermuatan Cerita Dewasa
Ada tokoh kartun yang menikah, hamil, melahirkan hingga memuat konten kekerasan dan perselingkuhan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM – Penjagaan terhadap penggunaan gadget pada anak memang harus Ibu lakukan secara benar dan serius.
Pasalnya, ada banyak hal yang bisa si kecil temukan dengan mudah di internet.
Salah satunya adalah video yang jika dilihat berisi kartun anak-anak tetapi ternyata bermuatan cerita dewasa yang tidak pantas.
Dalam salah satu akun Youtube yang bernama “Kid’s Toon TV” menampilkan kartun dengan tokoh yang disukai anak misalnya Mickey Mouse atau Princess Elsa, salah satu tokoh dari film Frozen.
Sayangnya, akun ini memang hanya membuat parodi dari tokoh-tokoh tadi.
Maka cerita yang disuguhkan juga bermuatan konten dewasa.
Misalnya ada tokoh kartun yang menikah, hamil, melahirkan hingga memuat konten kekerasan dan perselingkuhan.
Ibu perlu meningkatkan kewaspadaan dengan adanya konten yang sangat mudah diakses oleh anak-anak.
Aturan main menjadi hal yang penting. Pengawasan dari orangtua perlu dilakukan saat si kecil bermain gadget.
Seorang ibu asal Amerika menuliskan tip saat memberi anak gadget. Dalam blognya, ia menjelaskan bahwa anak perlu diberi pemahaman bahwa gadget yang ia pakai bukanlah miliknya.
Kondisi ini akan memberikan pemahaman kepada anak bahwa ia tak sepenuhnya bisa menguasai perangkat tersebut karena bisa dibilang ia hanya meminjam dari Ayah dan Ibu.
Aturan jelas juga perlu ditegakkan misalnya pemakaian hanya satu jam per hari.
Konsep ini akan membuat si kecil sadar untuk tetap memainkan gadget tidak jauh-jauh dari Ayah atau Ibu.
Kedua orangtua juga harus berjaga secara bergantian agar meminimalisasi anak terpapar tontonan seperti contoh di atas.
Psikolog Jovita Maria Ferliana, M.Psi., mengungkapkan kontrol orangtua menjadi utama dalam pemakaian gadget di usia balita.
Kita perlu sadar tujuan awal pemberian gadget kepada anak. “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk dan suara,” ujarnya dalam tabloid Nakita Edisi 831.
Ibu sebaiknya mengalihkan kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat bagi si kecil, misalnya mengajaknya bermain atau melakukan aktivitas fisik. Stimulasi akan jauh lebih baik ketimbang hanya melihatnya dari video Youtube saja. (*)