TRIBUNNEWS.COM - Hampir semua orang mengidam-idamkan rambut indah, terutama kaum hawa.

Apalagi berbagai tren warna rambut di media sosial selalu berhasil mencuri minat para wanita untuk mengubah warna rambutnya.

Tak ada yang salah bergonta-ganti warna rambut asal kesehatannya tetap diperhatikan.

Selain itu, waspada pula dengan praktik salon yang menawarkan berbagai produk pewarna rambut.

Jangan sampai mahkota indah di kepalamu berubah menjadi malapetaka mengerikan.

Seperti yang dialami oleh wanita di Sichuan, Cina ini.

Melansir dari World of Buzz, wanita bermarga Deng ini awalnya ingin rambutnya berwarna hijau abu-abu.

Ia pun mengunjungi salon pada 1 Agustus lalu untuk mewarnai rambutnya.

Proses pewarnaan ini memakan waktu tujuh jam.

Deng juga harus melalui empat kali pencelupan warna.

Awalnya, penata rambut di salon itu mengatakan, rambut hitam panjang Deng harus diputihkan terlebih dahulu alias bleaching.

Setelahnya, penata rambut tersebut merasa warna yang diterapkan di rambut Deng kurang bagus, sehingga ia mengulangi lagi.

Pada tahap ini, Deng mulai merasa kulit kepalanya seperti terbakar.

Namun si penata rambut mengatakan bahwa itu normal.

Ia juga meminta Deng untuk sedikit menahan rasa sakit itu.

Si penata rambut kembali mengecat rambut Deng untuk ketiga kalinya.

Deng yang merasa kulit kepalanya perih menduga, kualitas produk yang digunakan bermasalah.

Namun, penata rambut itu membantah.

"Tidak mungkin!" katanya.

Beberapa lama kemudian, Deng menyadari, warna hijau yang diterapkan di rambutnya tidak sesuai keinginan.

Ia menginginkan warna hijau abu-abu, tetapi yang terlihat justru hijau apel.

Sang penata rambut pun kembali mencelupkan warna hitam ke rambut Deng untuk mengembalikan warna aslinya.

Namun, wanita itu tak mampu lagi menahan rasa sakit hingga menangis.

Ia pun menelfon putrinya untuk menjemput di salon.

Sang penata rambut akhirnya menyadari bahwa ada yang tidak beres dan segera membantu Deng membersihkan pewarna di rambutnya.

Deng kemudian harus menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari.

Tak hanya itu, ia juga kehilangan rambut panjangnya.

"Saya selalu memiliki rambut panjang dan saya tidak terima dengan penampilan botak ini," kata Deng.

Ia memutuskan untuk menuntut salon tersebut dengan kompensasi biaya pengobatan, tekanan mental, biaya wig, dan biaya terkait lainnya yang jumlahnya mencapai 60.000 Yuan atau sekitar Rp 122 juta.

Sementara itu, ia juga mempertimbangkan tindakan hukum terhadap salon tersebut.

Pihak salon menyetujui untuk membayar 2.600 Yuan atau sekita Rp 5 juta kepada Deng, tetapi mereka menolak biaya lainnya. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)