Benarkah Social Media Bikin Kamu Jadi Penulis Profesional?
Beragam media sosial mulai dari blog, wattpad, facebook, instagram, hingga media virtual lainnya menjadi wadah bagi mereka untuk membagikan tulisannya
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Bila dibandingkan zaman ibu dan bapak yang menuliskan pengalaman dan keseharian mereka melalui diari, kaum muda atau kaum millennials sekarang lebih menyukai menulis lewat media sosial.
Beragam media sosial mulai dari blog, wattpad, facebook, instagram, hingga media virtual lainnya menjadi wadah bagi mereka untuk membagikan tulisan yang dibuat agar bisa dibaca oleh semua orang.
Namun, ada beberapa kalangan yang menilai menulis melalui media sosial tak bisa dianggap sebagai suatu ‘karya sastra’ yang sesungguhnya sebab masih dianggap ‘kurang matang’.
Padahal anggapan diatas tak bisa diamini sepenuhnya. Media sosial bisa menjadi wadah latihan menulis terutama bagi mereka kaum millennials.
Anggapan ini juga didukung oleh salah satu penulis buku bestseller Indonesia, A Fuadi yang sukses menulis buku Negeri 5 Menara.
“Menurut saya, jika mereka menulis di media sosial, aktivitas menulis kan tetap, jadi tak apa-apa selama itu berbentuk tulisan. Lagi pula ini bisa membantu menyalurkan apa yang dipikirkan anak muda. Karena kan anak mudah kadang-kadang ada kecendurungan untuk menulis cepat-cepat,” ujar A Fuadi.
Tapi, menurut A Fuadi, jika seseorang ingin menjadi penulis, latihan menulis tak hanya sekedar sering melakukannya namun juga memperhatikan beberapa aspek lainnya.
“Latihan menulis selain sering dilakukan haruslah juga agak sedikit panjang dan ada variasinya. Selain itu, grammar haruslah benar dan yang penting menuliskan dengan gaya mereka masing-masing,” ungkap A Fuadi.
Untuk itulah, sebagai permulaan untuk latihan menulis, media sosial dapat digunakan bagi para kaum millennials untuk menjadi penulis profesional seperti penulis novel, sajak, dan penulis puisi.
Melalui akunnya Tribunnews.com juga menyediakan wadah bagi para millennials untuk menuliskan karya sastra mereka melalui media sosial, sekaligus memperingati bulan Oktober sebagai bulan bahasa Indonesia.
Tribunnews.com mengajak para warganet untuk berpatisipasi mengirimkan karya sastranya menggunakan tagar #Tribunnews dan #IndonesiaMembahana.
Ingin ikut berpatisipasi dan karya sastramu dibaca banyak orang? Informasi lebih lanjut bisa kamu dapatkan melalui situs ini.