Mahasiswi Farmasi Ubaya Teliti Manfaat Kulit Kayu Kesambi, Ternyata Bisa Jadi Deodorant
Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) membuat inovasi dari tanaman lokal Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bahan tugas akhir.
Editor: Anita K Wardhani
Setelah memilih 3 formula terbaik dari 6 formula, ketiga formula tersebut kemudian diuji stabilitas pH.
Dari hasil formulasi dan evaluasi stabilitas, diambil 1 formula deodoran yang mengandung ekstrak kulit kayu Kesambi yang mempunyai pH stabil yang disesuaikan dengan pH kulit.
Selain itu dipilih kekentalan cairan yang tidak terdapat perubahan warna selama 30 hari penyimpanan dan memiliki kekentalan gel yang pas untuk digunakan.
“Formula yang saya buat sudah terbukti menghilangkan bakteri, namun perlu ada penelitian lanjutan jika ingin diproduksi masal terkait dengan jangka waktu deodoran ini membunuh kuman”, tambahnya.
Menurutnya, ia tidak menemukan kesulitan dalam pembuatan deodoran. Hanya saja kesulitannya pada penentuan formula yang tepat, karena membutuhkan berbagai pengujian.
Christina Avanti, dosen pembimbing Yudith mengungkapkan Yudith memang cukup kesulitan mencari literatur dasar dalam penelitian pohon kesambi sehingga ia berharap ke depannya akan ada penelitian lanjutan yabg bisa menjadi kajian literatur peneliti lainnya dalam mengembangkan potensi lokal NTT.
“Yudith adalah satu putra daerah, harapan saya masih banyak lagi putra daerah yang dapat mengembangkan potensi daerah,"pungkasnya.