Yakin Mau Tanam Benang di Hidung? Tompi Bongkar Efeknya, Bukan Mancung, Tapi Ini yang Terjadi
Melalui unggahan instagramnya, Tompi yang menggeluti bidang kedokteran bedah plastik membagikan bahaya dari filler dan tanam benang.
Editor: Anita K Wardhani
Ia juga menjelaskan filler dan penanaman benang justru menambah ketebalan jaringan lunak hidung.
Tindakan tersebut juga tidak bisa menjadi penyokong proyeksi hidung yang membuat hidung drop atau tidak bisa mancung.
Karena bentuk hidung mancung atau tidak, bergantung dari proyeksi tulang hidung dan tulang rawannya.
Sehingga jika Moms ingin meninggikan hidung atau memperbaiki bentuknya dengan cara memodifikasi ulang struktur tulang.
Termasuk menambahkan tulang rawan lain untuk memperbaiki bentuk hidung.
"Modifikasi dilakukan dengan cara menyusun ulang posisi tulang yang ada dan bila perlu menambah tulang rawan lain (iga/telinga)," jelas Tompi.
Adapun beberapa efek buruk filler dan tanam benang hidung yang tidak sesuai prosedur dan tidak dilakukan oleh seorang ahli, yakni:
1. Peradangan kulit sampai terbentuk nanah
2. Bentuk hidung yang tidak sesuai keinginan
3. Reaksi alergi
Dilansir dari kompas.com filler juga memiliki kelemahan yang berkaitan dengan komponennya.
Komponen filler mirip dengan komponen tubuh yang selama berjalannya waktu sekitar 6 bulan bisa diserap oleh tubuh.
Maka filler hidung tersebut hanya berlaku jangka pendek, yang bisa menimbulkan perubahan bentuk hidung.
Jadi apapun bentuk tindakan bedah plastik memiliki efek samping tergantung bahan-bahan yang digunakan dan prosedur.
Oleh karena itu, Moms yang menginginkan bedah plastik disarankan berkonsultasi dengan dokter ahli bedah plastik.