Menderita Leukemia Akut, Dua Balita di Cina Dinikahkan oleh Kedua Orangtuanya, Alasannya Bikin Sedih
Dua orangtua yang tengah patah hati di Beijing, Cina ini memutuskan 'menikahkan' kedua anaknya yang masih berusia balita.
Penulis: Pravitri Retno W
Dokter di tempat tinggal asalnya, di Provinsi Henan, gagal mendiagnosa penyakitnya.
Balita perempuan ini kemudian dibawa ke Beijing untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih baik.
Xiaomeng dan suaminya yang hanya bekerja sebagai sopir telah menghabiskan seluruh tabungan untuk membayar tagihan medis Yichen.
Mereka harus menjual rumah seharga 200.000 yuan (Rp 436.462.022) agar Yichen tetap mendapatkan pengobatan.
Namun, uang keduanya hampir menipis.
Ditambah Xiaomeng dan sang suami harus menyewa flat di Beijing untuk tempat istirahat keduanya.
Keluarga Tianyi yang juga berasal dari Provinsi Henan berbagi cerita yang serupa.
"Ini adalah hal besar bagi setiap orangtua untuk melihat putra mereka menikah. Tianyi akan menjalani transplantasi dan aku tidak tahu apakah itu akan berhasil. Jadi aku ingin dia mengadakan pernikahan," cerita ayah Tianyi, Wu Laixin.
"Kami bertanya pada orangtua Yichen apakah mereka bersedia jika putrinya mejadi pengantin, dan mereka setuju," tambahnya.
"Jika nantinya transplantasi berhasil, setelah dia dewasa, dia bisa melihat ke masa lalu dan mengingat betapa kuatnya dia dulu," lanjutnya.
Tianyi mulai sakit-sakitan saat ia berusia 8 bulan.
Karena kedua orangtuanya gagal menemukan solusi medis di berbagai rumah sakit di Henan, Tianyi kemudian dibawa ke Beijing.
Sampai saat ini, Laixin dan dang istri sudah menghabiskan hampir 400.000 yuan (Rp 872.924.045) untuk pengobatan Tianyi.
'Pernikahan' Tianyi dan Yichen dibiayai oleh Han Yuqi, sukarelawan yang telah membantu kedua keluarga tersebut.
Ia adalah seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang bersedia membelikan kostum pernikahan untuk keduanya.
Tempat pernikahan Tianyi dan Yichen pun disewakan secara cuma-cuma alias gratis oleh perusahaan media lokal.
"Semua yang hadir di pernikahan sangat tersentuh. Kami semua menangis," tutup Yuqi.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.