Semua yang Mengerjakan Gaun Pengantin Meghan, Harus Cuci Tangan 30 Menit Sekali
Semua orang yang terlibat dalam pembuatan gaun pernikahan Meghan, berusaha untuk memastikan agar warna gaun tidak berubah sedikitpun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WINDSOR - Meghan Markle berjalan perlahan memasuki Kapel St George, Kastil Windsor, pada Sabtu lalu, 19 Mei 2018, saat dirinya menikahi anggota keluarga kerajaan Inggris, Pangeran Harry.
Mantan aktris cantik itu dibalut gaun pengantin simple nan elegan berwarna putih yang dirancang khusus oleh rumah mode kenamaan Prancis, Givenchy.
Namun ada yang menarik dalam pengerjaan detail gaun tersebut.
Dikutip dari laman People, Senin (21/5/2018), semua orang yang terlibat dalam pembuatan gaun itu, berusaha untuk memastikan agar warna gaun tidak berubah sedikitpun dan tetap seperti itu.
"Para pekerja menghabiskan ratusan jam mereka dengan keseriusan, teliti dalam menjahit dan mencuci tangan mereka setiap 30 menit untuk menjaga warna dari tulle dan benang murni," kata Istana Kensington dalam sebuah pernyataan setelah diungkapkannya gaun yang dikenakan Duchess of Sussex itu.
Perancang busananya, Clare Waight Keller yang menjabat sebagai Direktur Artistik Givenchy, mengatakan kepada wartawan bahwa mencuci tangan adalah suatu keharusan, mengingat sangat rentannya material bahan yang digunakan.
Baca: Lebih Mahal dari Willam dan Kate, Siapa yang Bayar Biaya Pernikahan Harry dan Meghan?
"Selama beberapa waktu pengerjaan, anda bisa saja menimbulkan minyak yabg berasal dari keringat di telapak tangan anda, dan ketika anda mengerjakan sesuatu yang murni, putih, bersih dan murni maka anda harus menjaga kebersihannya, agar tetap bersih," kata Clare.
"Jadi ini adalah bagian dari proses ketika anda melakukan bordir, yang anda butuhkan adalah menjaga tangan anda agar tetap dalam keadaan bersih," lanjut Clare.
Ia menambahkan, "ada banyak orang yang terlibat dalam pengerjaan, dan jelas butuh waktu berjam-jam untuk melakukannya,".
Meskipun Clare sudah lama berkecimpung di dunia fashion, gaun pengantin yang diinginkan Meghan tetap menjadi kejutan bagi semua orang, termasuk dirinya.
Desainer yang memiliki kewarganegaraan Inggris itu enggan menyampaikan bagaimana perasaannya bekerjasama dengan Meghan.
"Itu adalah hal pribadi antara kami berdua, itu semua tentang (bagaimana) menjaga rahasia," jelas Clare.
Clare mengatakan wanita keturunan Afrika -Amerika berusia 36 tahun itu menginginkan gaun yang memiliki detail boatneck neckline untuk membuat lehernya semakin terlihat jenjang, serta sentuhan modern pada bagian lengan dengan menampilkan detail long sleeves serta disempurnakan veil sepanjang 16 kaki.
Sejak awal, Clare berkata bahwa Meghan menginginkan sesuatu yang sangat elegan dan klasik, serta tentunya tak lekang oleh waktu.
Proses kreatif itu benar-benar tidak membutuhkan waktu yang lama.
"Saya memiliki sekitar tujuh atau delapan kali pertemuan dengannya sebenarnya, sejak awal kami memiliki beberapa variasi desain tetapi kemudian sangat cepat menghasilkan kreasi akhir seperti yang anda lihat ini," tambah Clare.
Lebih lanjut ia menyampaikan, "ada beberapa penyesuaian saat menyempurnakan gaun pengantinnya, namun pada saat kami sampai pada tahap ketiga, kami cukup tahu apa yang perlu kami lakukan,".
Sumber: People