Tidur Sambil Menggunakan Maskara Selama 25 Tahun, Wanita Ini Hampir Kehilangan Penglihatannya
Wanita ini mengalami insiden yang mengerikan karena ia tidak pernah melepaskan maskaranya sebelum tidur selama 25 tahun.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Bagi wanita yang suka menggunakan make up, pasti tahu betapa lamanya untuk membersihkannya dari wajah setelah digunakan seharian.
Bahkan terkadang make up tidak dibersihkan karena sudah terlalu lelah ketika sudah sampai di rumah.
Dilansir Tribunnews.com dari World of Buzz pada Jumat (1/6/2018), wanita ini mengalami insiden yang mengerikan karena ia tidak pernah melepaskan maskaranya sebelum tidur selama 25 tahun.
Karena kebiasaan buruknya itu, ia hampir saja menjadi buta.
BACA: Berhenti Syuting Sementara untuk Kuliah di Korea Selatan, Penampilan Ranty Maria jadi Sorotan
Theresa Lynch, ibu dua anak dari Sydney, Australia ini dilaporkan menderita sensasi berat di kelopak matanya, rasa sakit, iritasi mata dan keluarnya cairan.
Sebelumnya, dokter mengatakan kepadanya bahwa dia memiliki benjolan keras yang kalsifikasi di bawah kelopak matanya.
Kondisi ini diakibatkan oleh 25 tahun penggunaan make up yang berat dan jarang menghapisnya.
Akhirnya menjadi ancaman bagi penglihatannya. Theres bisa kehilangan penglihatannya.
Dengan demikian, untuk menghilangkan benjolan tersebut, Theres harus menjalani prosedur 90 menit dengan anestesi umum.
Setelah sembuh, Theresa dan dokternya, dr Dana Robaei merilis beberapa gambar kondisinya yang mengerikan untuk memberi kesadaran akan bahayanya tidak melepas maskara.
"Mereka tertanam begitu dalam sehingga partikel-partikel saling menumpuk di atas satu sama lain. Saya sangat tidak nyaman, kelopak mata saya bengkak dan berat karena saya membiarkannya begitu lama," ungkap Theresa.
"Ketika dokter Robaei menarik kelopak mata saya, dia berkata, 'astaga, dalam seluruh karier saya, saya belum pernah melihat yang seperti ini,'".
"Dia bisa melihat bagian putih di mataku seperti berkaca-kaca dan berwarna merah," ungkapnya.
"Saya terkejut, saya pikir saya telah membuat kerusakan permanen pada kelopak mata saya dan saya tidak akan pernah kembali normal,"
"Saya telah jatuh ke kebiasaan buruk memakai banyak make up dan tidak membersihkannya. Seharusnya saya tidak membiarkannya sejauh ini,"
Segera setelah itu, dokter Robaei menerbitkan sebuah studi tentang luka Theresia ketika dia mengklaim hal itu jarang terjadi sambil menyatakan bahwa Theresa bisa menjadi buta karenanya.
Dia menjelaskan bahwa kasus ini dapat meningkatkan seseorang tentang bahaya tersembunyi dari produk kecantkan sehari-hari.
"Setiap kali Theresia berkedip, tonjolan ini menggosok di permukaan mata dan itu menimbulkan risiko bagi penglihatannya," kata dokter Robaei.
"Jika goresan di permukaan mata terinfeksi, ada risiko ini berpotensi menyilaukan, tapi itu jarang terjadi,"
"Itu tentu melumpuhkan. Dia telah menderita jaringan parut permanen di kelopak mata dan permukaan kornea," jelasnya.
Dokter Robaei yang merupakan konsultan dokter mata di Forest Eye Surgery menyamakan gejala luka Theresa pada seseorang yang melemparkan segenggam pasir ke mata seseorang.
"Tidak banyak wanita yang melakukan pengangkatan maskaranya dengan serius. Anda harus teliti,"
VIRAL: Polisi Selamatkan Bocah 5 Tahun dari Peristiwa Kebakaran, 19 Tahun Kemudian Hadir di Acara Wisuda
Ia juga menyimpulkan bahwa dengan mengatakan bahwa ini adalah kasus luar biasa karena jarang dan juga mencatat bahwa orang-orang tidak benar-benar menyadari risiko ini.
(Tribunnews.com/Natalia Bulan Retno Palupi)