Selalu Didatangi Bocah Penjual Tisu saat Bagi Takjil Gratis, Pria Ini Ungkap Hal yang Buatnya Miris
Pertanyaan yang sama selalu diucapkan seorang gadis kecil setiap hari kepada pria yang sedang bagi-bagi takjil gratis di Stasiun Cawang.
Editor: Tiara Shelavie
Sayapun paham dengan pertanyaannya dan menyodorkan botol mineral dan kurma.
Sejenak saya berpikir, anak ini tampaknya jualan tisu di Stasiun Cawang.
Disela membagi takjil gratis, saya sempatkan untuk ngobrol dengannya.
Rupanya dia berjualan tisu sepulang sekolah mulai sore hari di Stasiun Cawang.
Padahal rumah dan sekolahnya di Depok.
Sehari dia membawa 20-40 bungkus tisu yang ditaruh di dalam tas ranselnya.
“Kalau nggak habis, saya dimarahin Bapak,” katamya ringan.
“Jadi pulang jam brapa?” tanyaku.
“Nggak tentu. Bisa sampai kereta terakhir jam 12 malam, nunggu semua tisu terjual baru pulang,” jawabnya.
Plakkk !
Serasa ditampar mendengar cerita gadis kecil ini.
Banyak anak-anak sebayanya pulang sekolah asik bermain game, tidur siang ataupun bercanda dengan orangtuanya.
Namun gadis kecil yang masih duduk di kelas 3 SD ini berjuang membantu ekonomi keluarganya.
Anak sekecil ini harus ikut menanggung beban ekonomi keluarga yang dari hari ke hari semakin berat.
Azan magrib pun.memisahkan saya dan Amel, nama gadis kecil itu, yang tetap berpuasa meski panas dan lelah menderanya seharian.