TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Penasihat senior sekaligus putri dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Ivanka Trump, telah menutup brand fashionnya yang memiliki nama serupa.

Seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal (WSJ).

Dilansir dari laman Elle, Rabu (25/7/2018), langkah ini dilakukan lebih dari setahun setelah secara resmi dirinya memisahkan diri dari brand tersebut dan bergabung dengan kantor Staf di Gedung Putih.

Sebelumnya, ia mempertahankan kepemilikannya atas brand itu melalui sistem kepercayaan.

Menurut WSJ, Ivanka telah memikirkan langkah tersebut dalam beberapa bulan terakhir karena rasa frustasinya terkait pembatasan yang ia buat sendiri terhadap perusahaan IT Collection LLC.

Pembatasan yang ia buat untuk menghindari konflik kepentingan selama dirinya bertugas di Gedung Putih.

Ivanka bahkan mengatakan bahwa hari ini dirinya tidak yakin apakah akan kembali ke industri ritel setelah terjun ke dunia pemerintahan.

Baca: Mengupas Motif Batik SBY dan Prabowo, Sidomukti Lambang Sejahtera, Parang Rente Gambaran Semangat

"Setelah 17 bulan (bertugas) di Washington, saya tidak tahu kapan atau apakah saya akan kembali ke dunia bisnis, namun yang saya tahu adalah fokus saya di masa depan akan menjadi pekerjaan yang saya lakukan di sini, di Washington," kata Ivanka.

"Jadi, membuat keputusan seperti ini adalah satu-satunya hal yang tepat dan adil bagi tim dan mitra saya,".

Brand 'Ivanka Trump' diluncurkan pada 2014 lalu, namun WSJ melaporkan bahwa label fashion itu menjadi target boikot oleh mereka yang menentang kebijakan Donald Trump, setelah menang pada Pemilihan Presiden AS 2016 lalu.

Beberapa retailer seperti Nordstrom dan Hudson's Bay juga tidak melanjutkan penjualan brand Ivanka, setelah penjualan produk wanita berambut pirang itu menurun secara drastis.

(Tribunnews, Fitri Wulandari)

Sumber:elle