Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Menteri PPPA Sedih Anak Indonesia Berlebihan Main Gadget

Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menghadiri seminar anak nasional bertajuk "Internetku Baik, Internetku Asyik

Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Menteri PPPA Sedih Anak Indonesia Berlebihan Main Gadget
TRIBUNNEWS.COM/RIA ANASTASIA
Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri seminar anak nasional bertajuk Internetku Baik, Internetku Asyik di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri seminar anak nasional bertajuk "Internetku Baik, Internetku Asyik!" di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Di hadapan 350 siswa-siswi SMP, SMA dan SMK, Yohana menjelaskan dampak penggunaan gadget atau gawai yang berlebihan.

"Anak-anak tak akan mampu berteori, berpikir analitis dan kritis, tak bisa pecahkan masalah, dan daya nalarnya kurang. Perkembangan psikomotorik anak dan kekreatifannya juga jadi kurang," kata Yohana.

Wanita kelahiran Manokwari, Papua itu mengimbau agar anak-anak lebih rajin belajar, dibandingkan bermain games ataupun berativitas di sosial media.

Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri seminar anak nasional bertajuk Internetku Baik, Internetku Asyik di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).
Menteri Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menghadiri seminar anak nasional bertajuk Internetku Baik, Internetku Asyik di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018). (TRIBUNNEWS.COM/RIA ANASTASIA)

Demi memotivasi anak-anak tersebut, ia mengatakan bahwa alasannya bisa mendapat gelar profesor karena rajin belajar dan membaca buku.

"Mama Yo mau kalian belajar lebih giat, siapa tahu ke depan bisa jadi profesor seperti Mama yo. Mama Yo jadi profesor karena rajin baca buku, jadi jangan tergantung sama internet," tandas wanita yang akrab disapa Mama Yo itu.

Berita Rekomendasi

"Sedih kalau sekarang ada perpustakaan kosong, di perguruan tinggi mahasiswa/i tak baca buku padahal buku itu paling penting," imbuhnya.

Yohana juga tengah merencanakan sebuah regulasi terkait batasan usia anak untuk penggunaan gawai.

Ia mengaku tak ingin anak Indonesia jadi ketergantungan terhadap benda tersebut.

"Tugas kalian adalah belajar. Kalian adalah anak-anak GENIUS Indonesia. Kalian yang akan menggantikan saya dan pak menteri nanti. Kalian harus siap gunakan waktu ini utk belajar bukan lihat Instagram, facebook dan lainnya. Jadi bergunalah di masa depan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas