Desainer Fashion Indonesia sudah Diakui Reputasinya di Dunia internasional
Reputasi tersebut dapat dicapai juga karena kepiawaian dan profesionalitas pattern maker di industri fashion Indonesia
Editor: Eko Sutriyanto
![Desainer Fashion Indonesia sudah Diakui Reputasinya di Dunia internasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/fsh_20181022_151335.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Italian Fashion School, Diora Agnes mengatakan, seiring kemajuan teknologi internet cepat dan mudah diakses, membuat desainer fashion Indonesia banyak dikenal dan diakui reputasinya di dunia internasional.
Apalagi busana rancangan para desainer Indonesia sejak beberapa tahun terakhir kerap tampil di berbagai fashion show bergengsi kelas dunia di berbagai negara.
"Reputasi tersebut dapat dicapai juga karena kepiawaian dan profesionalitas pattern maker di industri fashion Indonesia," kata Diora dalam keterangan resminya, Senin (22/10/2018).
Apalagi, jumlah penduduk Indonesia tergolong besar, lebih dari 250 juta, yang terdiri dari 300 kelompok etnis, dengan 1.340 sub-etnis atau suku bangsa, dengan kekayaan budaya yang luar biasa.
"Hampir bisa dipastikan, industri fashion Indonesia akan terus berkembang dan semakin maju," katanya.
Di Indonesia merujuk kepada hasil survei Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,38% terhadap total perekonomian nasional.
Dari angka itu, sektor fashion berkontribusi 18,15% atau nomor dua setelah kuliner.
Baca: Delon Kerap Mengungkapkan Masalah Rumah Tangganya kepada Putri Juby
Italian Fashion School sendiri mengambil kesempatan kesempatan untuk tampil dan memberi kontribusi di industri fashion di dalam negeri.
Setelah mengikuti berbagai kegiatan fashion show di dalam negeri, pada tahun ini 6 desainer berbakat dari Italian Fashion School akan menampilkan karya-karyanya di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) dari 20 hingga 26 Oktober 2018.
Keenam murid Italian Fashion School itu adalah Pura (PURA), Ashfanny (OMBAK), Mariyana (MARIA TAN), Widi Victoria (WIDI VICTORIA), Krisna Jani (YSTAL) dan Marita Sari (MARITA).
Italian Fashion School menunjuk Billy Tjong, desainer senior untuk mendampingi keenam desainer berbakat itu.
Karena itulah mereka percaya diri akan menampilkan karya-karyanya dengan beragam konsep. Mereka juga memastikan akan memberi kejutan lewat karyanya pada perhelatan yang bisa disebut ajang paling bergengsi dalam dunia fashion di dalam negeri.
Karya-karya yang mengejutkan dari desainer berbakat itu tentu saja berkaitan dengan sistem pendidikan dan pengajar di Italian Fashion School yang tidak hanya mengajarkan perihal teori dan teknis fashion design serta pattern making ke peserta didik.
Sekolah dan pengajar secara aktif menyiapkan peserta menjadi profesional yang memiliki disiplin dan dedikasi tinggi di industri fashion.
Dengan mengikuti pendidikan di Italian Fashion School, networking peserta pun semakin luas dan lintas negara sehingga meski secara resmi baru berdiri pada tahun 2016, sekolah fashion kami telah menjalin kerja sama dengan sekolah fashion di luar negeri.
Italian Fashion School berfokus pada penyelenggaraan pendidikan berupa kursus. Jadi, dalam rentang waktu belajar yang relatif pendek, lulusan Italian Fashion School telah siap dan akan cepat memenuhi kebutuhan dan tuntutan industri fashion yang sangat dinamis dan kompetitif.
Untuk itu, metode pengajaran di Italian Fashion School menitikberatkan pada 80% praktik dan 20% berupa teori.
Metode ini akan memudahkan peserta didik mewujudkan ide serta mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.