Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Perselingkuhan Perempuan Kebanyakan dengan Rekan Kerja, Ini Alasannya

Perselingkuhan merupakan salah satu masalah rumah tangga yang menjadi momok bagi setiap pasangan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Perselingkuhan Perempuan Kebanyakan dengan Rekan Kerja, Ini Alasannya
The Independent
Ilustrasi Selingkuh 

TRIBUNNEWS.COM - Perselingkuhan merupakan salah satu masalah rumah tangga yang menjadi momok bagi setiap pasangan.

Sebab, banyak pasangan yang memutuskan menyerah karena tidak tahan akan kehadiran orang ketiga. Ternyata, sebagian besar perselingkuhan yang dilakukan perempuan terjadi di lingkungan kerja.

Dikutip dari Cosmopolitan.com, penelitian yang menghadirkan 3000 perempuan sebagai responden menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan selingkuh dengan rekan kerja.

Para perempuan banyak yang tak tahan godaan rekan kerja, sehingga tega mengkhianati suami.

Terlebih lagi, hampir 30 persen melaporkan bahwa mereka secara tidak terduga terinspirasi selingkuh untuk pertama kali bersama kolega atau bos (di mana perselingkuhan dengan rekan kerja menjadi pengalaman dasar untuk perselingkuhan selanjutnya).

Seperti yang kita semua ketahui, berkencan dengan seseorang yang bekerja dengan kita dapat menjadi rumit, dan tentunya berselingkuh dengan rekan kerja adalah situasi yang jauh lebih rumit.

Tetapi alasan mengapa banyak perempuan berselingkuh dengan rekan kerja ternyata sangat sederhana, dimana perilaku rekan kerja yang menunjukkan sisi ‘kejantanannya’ bisa sangat menggoda para perempuan.

Berita Rekomendasi

"Perselingkuhan di tempat kerja lebih sering terjadi karena rekan kerja tampaknya memahami Anda lebih baik dan kalian benar-benar menghabiskan banyak waktu bersama," kata pakar hubungan Susan Trombetti, CEO Perjodohan Eksklusif.

"Begitu Anda berbagi cerita kepada rekan kerja tentang masalah yang berhubungan dengan kantor, batas-batas hubungan Anda menjadi kabur. Dia akan membuat Anda merasa lebih baik juga, karena ia akan mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa semua gangguan rumah. Rekan kerja juga kerap menjadi tempat dimana Anda melampiaskan kebosanan pekerjaan. Ketika Anda berdua mulai berbagi tekanan hidup lainnya,misalnya tentang hubungan Anda, argumen Anda, dan seterusnya, kemudian sebelum Anda menyadarinya, boom, itu adalah perselingkuhan emosional. Seringkali Anda bahkan tidak tahu bagaimana hal itu terjadi,” lanjut Susan.

Mengapa perempuan berselingkuh? Berikut ini alasan-alasannya:

1. Balas dendam

Menurut ahli hubungan, Seth Meyers, Psy.D, psikolog asal Los Angeles dan pengarang dr Seth's Love Prescription, laki-laki memiliki kognitif untuk setia sama seperti perempuan.

Namun, hal ini tidak menghentikan perempuan untuk berselingkuh. Malahan, ada sebagian perempuan yang merasa ingin balas dendam jika pasangannya berselingkuh.

Laki-laki tidak emosional, jadi biasanya mereka tidak bisa merasakan sakit yang sama kecuali ia merasakan sendiri sakitnya, begitu tutur Bonnie Weil, Ph.D., penulis Adultery: The Forgivable Sin.

Perempuan merasa berselingkuh adalah cara untuk menyamakan kedudukan.

2. Mencari peningkatan adrenalin

Sebuah perselingkuhan adalah pengalaman yang melawan rutinitas, mendebarkan, dan bahkan ada yang mengatakan, sebuah pelepasan stres.

Seorang perempuan berselingkuh kadang hanya ingin mendapatkan kesenangan untuk memiliki lebih dari satu laki-laki yang mencintainya.

Umumnya, seorang istri akan mencoba menjelaskan dan memberi tahu suaminya bahwa ada masalah dalam hubungan mereka.

Jika sang suami tak berhasil membantu mengatasi masalah hubungan itu, atau hanya menanggapi sekilas, si istri baru kemudian berselingkuh karena merasa ia tak memiliki pilihan lain.

3. Dorongan ego

Siapa yang tak mau dipuja dan dipuji? Umumnya, laki-laki selingkuhan akan berusaha membuat si perempuan merasa sangat hebat.

Dengan segala kata-kata dan pujian untuk membuatnya merasa seksi dan menakjubkan tidak seperti apa yang dilakukan oleh pasangannya yang sekarang.

Berselingkuh seringkali terjadi pada hubungan yang membuat perempuan tidak merasa terhubung secara emosional dengan pasangan yang sekarang.

Jika seorang istri merasa terabaikan atau merasa disia-siakan oleh suaminya, ia akan menjadi rapuh dan dengan mudahnya berlari ke perselingkuhan, baik emosional atau fisik, seorang laki-laki yang membuatnya merasa spesial dan diinginkan.

Saat hubungan menegang antara dua pasangan sudah pasti masing-masing akan berusaha menyakiti ego, dan hal ini akan membuka pintu terhadap masalah.

4. Untuk mencari hubungan cinta

Hubungan yang sudah berlangsung lama sangat berbeda dari hubungan yang baru dimulai. Aliran kimiawi penuh cinta akan makin terhilang semakin lama hubungan itu terjalin.

Penurunan rasa cinta itu tidak bisa dipungkiri, dan bisa terjadi, tetapi bisa dibuat tetap hangat. Penting untuk menjaga dan menjaga itu tetap menyala meski hubungan cinta sudah lama terjalin.

Misal, dengan melakukan ciuman 30 detik dan peluk 20 detik, yang bisa meningkatkan level endorphin.

Konflik menciptakan gairah, sebuah pernikahan yang terlalu "adem-ayem", jarang adu pendapat, jarang adu argumen, jarang keluarkan isi hati, justru bisa mengarah ke perselingkuhan dari salah satu.

Tentu bukan berarti konflik itu harus berlaku setiap hari dan setiap saat.

5. Ingin tahu

Kebanyakan perempuan melihat perselingkuhan sebagai sebuah lubang pelarian, khususnya para istri yang sudah punya anak.

Jika ia sudah memiliki anak, akan sulit untuk seorang perempuan meninggalkan suaminya tanpa rasa bersalah. Tetapi perasaan bersalah itu akan berkurang jika bukan ia yang memulai perpisahan itu.

Alhasil, si istri akan mencari cara mengurangi stres dan rasa bersalah dengan cara berselingkuh, toh suaminya akan meninggalkannya.

6. Bosan dengan kehidupan seksual

Pasangan yang sudah bersama sekian lama seringkali mengeluhkan bahwa hubungan seksualnya tidak sehangat dulu lagi, bahkan sudah tak ada lagi hubungan seks.

Hal ini bisa mendorong perempuan untuk mencari cara lain untuk memuaskan hasratnya. Kadang perempuan berselingkuh karena merasa tidak ada spontanitas dalam hubungannya lagi.

Kebosanan seksual bisa jadi salah satu manifestasi dari hal itu. Gairah untuk melakukan hubungan lebih sering dan berbeda tipe bisa membuat perempuan muda berselingkuh.

Para istri yang usianya masih di awal 20an atau lebih muda bisa mengarah ke perselingkuhan seperti laki-laki.

Mereka juga ingin seks yang lebih sering, seks yang berbeda, atau penasaran bagaimana rasanya berhubungan seks dengan laki-laki yang bukan suaminya.

7. Merasa sendiri

Saat seorang merasa bahwa ia dan suaminya tak lagi memiliki ketertarikan yang sama, ia akan mendapati dirinya ke dalam perselingkuhan emosional dengan laki-laki yang memiliki ketertarikan yang sama.

Namun, perselingkuhan emosional bisa dengan cepat bergulir ke tingkatan yang lebih tinggi dan menjadi perselingkuhan seksual.

Tak sedikit perempuan yang berselingkuh untuk mengisi kekosongan. Menurut Weil, berselingkuh mengangkat perasaan kesendirian dan kekosongan.

Ini merupakan sebuah bentuk rasa kelaparan akan sebuah hubungan.

8. Ingin mengulang masa lalu

Kadang, mantan pacar mengingatkan seorang perempuan bagaimana rasanya menjadi seorang yang cantik dan diingini.

Karena di masa berpacaran dengan si mantan itu si perempuan merasa muda, seksi, lepas, menarik, dan hidup kembali, si perempuan ingin kembali merasakan semua itu lagi.

Berikut cara menghindari berselingkuh dengan rekan kerja. Terdapat beberapa cara untuk menghindari berselingkuh di tempat kerja.

Langkah pertama yang harus dilalui adalah menghentikan urusan emosional yang cenderung melanggar batas-batas, kata Trombetti.

Pastikan Anda membicarakan masalah asmara atau hal sensitif lainnya hanya kepada pasangan Anda.

“Pastikan Anda membicarakan masalah asmara atau hal sensitif lainnya hanya dengan pasangan romantis Anda. Tahan dorongan untuk membuka aib pasangan Anda ke rekan kerja dan pastikan untuk menjaga rahasia pasangan Anda. Ini menghilangkan segala jenis ikatan yang mungkin terjadi yang tidak profesional. Jangan bersandar pada rekan kerja untuk dukungan emosional," kata Trombetti.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah hindari waktu berduaan apabila sudah tidak ada pekerjaan penting. Misalnya, ketika Anda melakukan outing bersama para tim, hindari melakukan pertemuan diam-diam berdua dengan rekan kerja.

Beberapa orang beranggapan bahwa tidak masalah sesekali berduaan dengan rekan kerja. Namun, lambat laun akan muncul gejolak ketertarikan seksual satu sama lain.(*)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas