Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Dikenal Bebas Berekspresi, Generasi Z Ternyata Hidup Dalam Kecemasan

Generasi Z adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Dikenal Bebas Berekspresi, Generasi Z Ternyata Hidup Dalam Kecemasan
Tribunnews/JEPRIMA
Penyanyi Alika Islamadina saat ditemui pada acara konferensi pers gerakan Democracy Of Centennial di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017). Alika Islamadina menjadi Spokeperson Democracy of Centennial dimana dirinya akan merepresentasikan Generasi Z yang akan berbagi ide dan mimpinya untuk menjadi bagian dari perubahan seabad Indonesia. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Generasi Z adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an.

Orang-orang dalam kelompok usia ini umumnya dikenal bebas berekspresi, rajin berinovasi, sering menabrak aturan namun di sisi lain mudah beradaptasi

Tetapi penelitian terbaru tentang generasi ini menunjuukan hal yang mengejutkan.

Penelitian oleh Kaspersky Lab and the Mix, sebuah organisasi nonpemerintah yang membantu kaum muda di dunia digital, seperti dikutip dari laman The Daily Sabah, telah mengidentifikasi Generasi Z sebagai generasi yang paling cemas.

Survei Inggris melibatkan sekitar 1.000 individu antara usia 13 dan 23 yang menghabiskan sebagian besar hidup mereka membaca berita online dan bergulir di media sosial.

Baca: Belajar Online dan Interaktif Ala Generasi Z

Hasilnya dikatakan, mereka khawatir tentang tujuan karier mereka, menghasilkan uang, terorisme dan intimidasi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa keadaan yang cemas dari Generasi Z juga memengaruhi aktivitas online mereka.

Misalnya, banyak dari kelompok usia ini prihatin tentang menampilkan diri mereka sesempurna mungkin bagi orang lain, terutama di media sosial.

Berita Rekomendasi

Banyak dari mereka kemudian  menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengedit dan memotret satu tembakan sebelum mengunggahnya ke akun media sosial mereka.

Namun, perhatian utama adalah bahwa Generasi Z tidak mencari bantuan untuk mengatasi kecemasan mereka.

Sebagian besar orang dari kelompok usia ini bahkan tidak mempertimbangkan untuk mencari seorang profesional yang dapat membantu mencari jalan keluar tentang kekhawatiran mereka.

Kekhawatirannya, ledakan emosi yang akan muncul karena kekhawatiran yang menumpuk, yang dapat berujung pada depresi, kemungkinan terburuk, bunuh diri.(*)

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas