Kenapa Ada yang Sebal Dengar Bunyi Orang Lain Mengunyah Makanan?
Ada yang sebal dengar orang mengunyah makanan. Bisa jadi ia mengalami misophonia.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Bagaimana cara kita mengunyah makanan memang akan menentukan bunyi yang dihasilkan.
Membuka dan menutup mulut saat mengunyah pun juga menghasilkan bunyi yang berbeda. Dan tidak semua peduli terhadap hal tersebut.
Lantas bagaimana bila seseorang merasa kesal bila mendengar bunyi yang dihasilkan saat seseorang mengunyah makanan?
Bisa saja ia mengalami misophonia, kecenderungan seseorang terganggu oleh suara-suara yang ada di sekitarnya.
Baca: 4 Makanan Ini Bisa Penuhi Kebutuhan Vitamin D, Ada Salmon hingga Kuning Telur
Misophonia bukanlah penyakit, melainkan sebuah kondisi yang belum benar-benar dimengerti oleh ilmuwan.
Bahkan tidak semua orang memiliki kecenderungan ini. Nama misophonia sebenarnya sudah diperkenalkan secara umum pada tahun 2000.
Namun hingga saat ini, baru ada sedikit studi ilmiah untuk mempelajarinya.
Tercatat, hingga tahun 2013, 13 tahun setelah diperkenalkan hanya ada dua studi kasus yang dipublikasikan. Fakta di atas seakan menunjukkan bahwa kasus misophonia belum menjadi topik yang menarik bagi para peneliti.
Selain itu, bisa saja bahwa orang yang mengalaminya tidak benar-benar menganggap kondisi tersebut. Apakah benar seperti itu?
Baca: Makanan Ini Berkhasiat Turunkan Kadar Gula Darah
Olana Tansley-Hancock, seorang yang mengidap misophonia sejak berusia tujuh tahun mengatakan bahwa ia terganggu dengan dirinya yang mudah terganggu oleh suara orang yang tengah mengunyah makanan.
Beranjak dewasa, dirinya lebih sering memilih untuk menghabiskan makanannya dalam kesendirian untuk menghindari "suara kunyahan" teman-temannya.
Seiring berjalannya waktu, kian banyak suara lain yang memicu kondisi misophonia-nya.
Suara lembaran kertas atau bahkan suara langkah kaki memaksanya untuk mengisolasi dirinya sendiri.
Suara ketukan keyboard di kantornya pun kerap menjadi alasan baginya untuk izin keluar ruangan.