Produk Kecantikan Buatan Sendiri Belum Tentu Terjamin Efektivitasnya
Banyak wanita yang mencoba menciptakan skin care atau produk perawatan kulit sendiri yang biasanya terbuat dari campuran buah-buahan, tumbuh-tumbuhan.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Banyak wanita yang mencoba menciptakan skin care atau produk perawatan kulit sendiri yang biasanya terbuat dari campuran buah-buahan, tumbuh-tumbuhan.
Sari Chairunisa, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) yang juga Direktur Research and Development PT Paragon Technology and Inovation menyebutkan meskipun terbilang mudah namun ternyata efek yang dihasilkan pada muka dari produk buatan sendiri, belum tentu baik dibandingkan dengan produk perawatan kulit yang sudah mengalami proses pembuatan di pabrik.
“Banyak ya tren do it yourself (DIF) produk tapi sebetulnya ada beberapa hal yang harus kita misalkan ingin ada efek di kulit tapi kan sebuah bahan ada efek dikulit tidak sesimple itu kan,” kata Sari di acara Media Gathering Wardah, di Jakarta Pusat Selasa (22/1/2018).
Misalnya untuk produk yang menggunakan lemon, kalau yang mengalami proses pembuatan di pabrik akan dicari kandungan mana yang terbaik untuk kulit di bagian research and development (RnD).
Baca: Supernya Manfaat Rambutan, Untuk Kecantikan, Perbaiki Kualitas Sperma Hingga Cegah Kanker
“Misal DIY lemon misalnya kalau di research and development (RnD) kan bisa tahu isi lemon mana yang akan kita pakai, kandungan A misalnya karena anti oksidan,” ungkap Sari.
Sedangkan bila membuat sendiri biasanya penggunaanya tidak memakai takaran yang dapat berbahaya bagi kulit terlebih bagi kulit sensitif.
“Sedangkan kalau kita bikin sendiri kita gak bisa ukur berapa banyak, beda sama kita pakai bahan yang sudah jadi ekstrak lemon misalnya ada datanya,” ungkap Sari.
Selain takaran dan kandungan, tingkat kesterilan pada produk kecantikan buatan sendiri juga belum terjamin, seperti sehabis dibuat dan digunakan produk biasanya disimpan kembali ke kulkas
“Kedua kesegerannya karena freshly made itu ada beberap orang buat lalu anggap dingin lalu besok pake lagi tiga hari depan padahal belum tentu kandungannya masih baik,” tutur Sari.(*)