Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Alasan di Balik Jeleknya Tulisan Tangan Dokter

Setelah berobat dari dokter, jika mendapat resep, hal yang sering kita lakukan adalah memicingkan mata, mencoba membaca apa yang ditulis dokter.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Alasan di Balik Jeleknya Tulisan Tangan Dokter
epicpc
Ilustrasi resep dokter 

TRIBUNNEWS.COM- Setelah berobat dari dokter, jika mendapat resep, hal yang sering kita lakukan adalah memicingkan mata, mencoba membaca apa yang ditulis dokter. Betul tidak?

Sayangnya sebagian besar dari kita gagal membaca karena tulisan tangan dokter kalau mau jujur, jelek sekali. Mirip cakar ayam.

Dokter biasanya menulis untuk memberikan resep obat, dengan tulisan yang sulit dibaca

Sehubungan dengan tulisan ini, bahkan ada guyonan, tulisan tangan yang jelek pun seolah menjadi persyaratan untuk lulus sekolah kedokteran.

Asal tahu saja, tulisan tangan dokter yang jelek, tidak hanya ada di Indonesia. Fenomena ini ternyata juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.

Ruth Brocato, dokter umum dari Mercy Medical Center, mengatakan, dulu dirinya memenangkan penghargaan tulisan tangan saat SD.

Namun, kini tulisannya malah sama sekali tak bisa dibaca. "Saya tahu orang lain kesulitan mengartikan catatan saya," kata Dr Brocato, dikutip dari Reader's Digest.

Berita Rekomendasi

Meski begitu, Brocato mengaku biasanya masih bisa membaca tulisannya sendiri. "Jika Anda benar-benar menulis selama 10 hingga 12 jam sehari, dan Anda menulis dengan tangan, tangan Anda tidak akan bisa melakukannya," tambah Brocato.

Asher Goldstein, dokter manajemen nyeri dari Genesis Pain Centers, menyatakan, tulisan tangan dokter makin buruk karena otot-otot kecil di tangannya lelah setelah harus bekerja sepanjang hari.

Dengan kata lain, tulisan tangan dokter jelek karena harus menulis resep tiap hari yang jumlahnya terkadang puluhan.

Jika dokter bisa menghabiskan waktu selama satu jam dengan tiap pasien, mereka kemungkinan bisa bekerja dengan lamban dan memberi tangannya waktu untuk beristirahat.

Namun faktanya, sebagian besar dokter selalu bergegas untuk melayani pasien berikutnya.
Brocato memberi contoh, satu pasien mungkin hanya memiliki waktu 15 menit untuk membahas masalah resep.

Dengan banyaknya pasien yang harus dilayani dalam waktu terbatas, dokter lebih mementingkan mencatat informasi yang didapat daripada membuat tulisannya indah.

Jadi, alasan lain mengapa tulisan tangan dokter jelek mirip ceker ayam, karena mereka terbatas waktunya dan perlu bergegas untuk melayani pasien lain. (GridHEALTH.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas