Ibu Menyusui Suka Minum Kopi, Adakah Pengaruh Berbahaya Pada Bayinya?
Sebagian ibu menyusui khawatir efek kafein pada bayi mereka. Maka, mereka membatasi atau bahkan menghilangkan kebiasaan minum kopi saat menyusui.
Editor: Willem Jonata
Penelitian ini tidak menemukan dampak yang signifikan secara statistik pada kualitas tidur bayi berusia 3 bulan ketika disusui oleh seseorang yang mengonsumsi kafein.
Sebuah penelitian di Korea juga menemukan tidak ada risiko serius minum kopi kafein saat menyusui, terutama dengan konsumsi moderat beberapa cangkir sehari.
Beberapa orang percaya bahwa asam dalam kopi dapat menurunkan kandungan zat besi ASI, meskipun tidak ada bukti ilmiah terbaru untuk mengkonfirmasi hal ini.
ASI secara alami rendah zat besi, tetapi bayi membutuhkan zat besi untuk berkembang secara normal, sehingga orang yang minum kopi harus mendiskusikan suplementasi zat besi dengan dokter.
Ibu menyusui harus melakukan apa yang terasa nyaman bagi mereka, karena tidak ada alasan medis untuk menghindari minum kopi saat menyusui.
Juga tidak ada bukti bahwa kafein secara langsung bermanfaat bagi bayi.
Lalu, bagaimana dengan kopi tanpa kafein?
Kopi tanpa kafein memiliki sejumlah kecil kafein di dalamnya. Ini sama amannya atau bahkan lebih aman daripada kopi berkafein.
Kopi tanpa kafein masih sangat asam, sehingga dapat mempengaruhi jumlah zat besi dalam ASI.
Kopi bukan satu-satunya sumber kafein.
Mereka yang khawatir tentang konsumsi kafein mereka atau mereka yang memperhatikan bahwa kafein tampaknya berdampak buruk pada bayi harus memperhatikan makanan kaya kafein lainnya.
Beberapa sumber kafein yang umum termasuk: minuman berenergi, teh hitam, teh hijau, atau teh putih, minuman cola, produk cokelat, dan kakao.
Tidak ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa seseorang harus berhenti mengonsumsi kafein saat sedang menyusui, meskipun sebaiknya menikmatinya dalam jumlah sedang.
Beberapa cara untuk mengelola asupan kafein pada ibu yang menyusui meliputi: