Ada Baiknya Membiarkan Bayi Anda Menangis
Sebagai orangtua selalu berusaha memberikan kenyamanan buat si bayi. Dan umumnya orangtua tak tega mendengar bayi menangis.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai orangtua selalu berusaha memberikan kenyamanan buat si bayi. Dan umumnya orangtua tak tega mendengar bayi menangis.
Mereka serta-merta melakukan berbagai cara supaya bayi menghentikan tangisannya.
Padahal, kadang-kadang, yang terbaik bagi orangtua adalah membiarkan anak menangis.
Menurut seorang ahli, ada beberapa contoh ketika orang tua harus membiarkan anak-anak mereka menangis dan bukannya langsung menenangkan mereka dan menyuruh mereka untuk berhenti menangis.
Dikutip dari Elite Readers, Dr. Sazini Nzula, Konsultan Pengasuhan Kebutuhan Khusu dan Spesialis QST Bersertifikat, dalam sebuah posting blog di situsnya menjelaskan, "Saya berbicara tentang jenis tangisan tertentu: tangisan yang berasal dari kesedihan, kekecewaan atau frustasi dan bukan dari rasa sakit fisik."
Baca: Plus Minus Konsumsi Bawang Putih Bagi Ibu Menyusui
Dr. Sazini mengatakan, bagi banyak orang tua, sangat sulit membiarkan anak mereka menangis.
Dan orang tua biasanya memberi anak itu camilan, bermain dengan mereka, mengangkatnya dengan panik dan memohon pada mereka untuk berhenti menangis.
Manusia mampu merasakan dan mengekspresikan berbagai emosi. Setiap emosi itu penting dan memiliki tujuan.
Tidak ada emosi yang baik atau buruk, emosi tidak memiliki nilai intrinsik, hanya tujuan.
Untuk beberapa alasan, kita sebagai masyarakat telah memutuskan bahwa beberapa emosi seperti kegembiraan dan cinta adalah contoh emosi baik.
Sementara kesedihan, kemarahan dan ketakutan adalah emosi yang buruk.
Baca: Ibu Hamil Sebaiknya Jangan Malas Jaga Kebersihan Diri
Untuk itu, kita merasa perlu merayakan dan mendorong anak-anak untuk mengekspresikan emosi yang (kita nilai) baik dan mencegah yang buruk.
Padahal, semua anak kecil memiliki banyak kesedihan dan tangisan karena ada begitu banyak yang tidak bisa mereka kendalikan.
Begitu banyak hal yang membuat mereka frustasi, terutama ketika anak-anak belum bisa mengekspresikan diri sepenuhnya.