Pemerintah Diminta Gandeng Institusi Keagamaan untuk Jelaskan Urgensi KB
Penolakan KB yang berfungsi untuk mengendalikan jumlah penduduk oleh sejumlah masyarakat ini terkait isu keagamaan
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Hari Keluarga Nasional, Okky Asokawati Soroti Penolakan KB dan Praktik Pernikahan Dini
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tanggal 29 Juni, di Indonesia diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional.
Di peringatan Harganas XXVI tahun 2019 ini, politisi Partai NasDem Okky Asokawati menyoroti masalah masih adanya penolakan terhadap Keluarga Berencana (KB).
Baca: Okky Asokawati Soroti Penolakan KB dan Praktik Pernikahan Dini di Hari Keluarga Nasional
Penolakan KB yang berfungsi untuk mengendalikan jumlah penduduk oleh sejumlah masyarakat ini terkait isu keagamaan.
Mantan model senior ini mengatakan seharusnya instutusi keagamaan seperti MUI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan organisasi mainstream lainnya lebih intensif memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Pemerintah harus menggandeng institusi keagamaan untuk menjelaskan urgensi KB termasuk vaksin dari persepsktif agama, agar masyarakat tenang dan tidak resah," kata Okky di Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
Selain itu minimnya pemahaman, pengetahuan serta akses soal KB juga menjadi penyebab tingginya masyarakat yang masih senang punya anak lebih dari dua.
"Kelompok marginal dari sisi ekonomi dan pendidikan menjadi kelompok yang tak tersentuh soal informasi, urgensi dan akses KB. Tak sedikit dari kelompok rentan ini justru memiliki banyak anak. Akibatnya, berbagai masalah muncul khususnya soal kualitas hidup," ucap Okky.
Selain persoalan KB, Okky juga mencatat praktik pernikahan dini juga menjadi hal krusial di masyarakat yang harus direspons serius oleh pemerintah dengan lebih masif dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan remaja.
“Berbagai stakeholder harus bersama-sama untuk mengedukasi masyarakat soal rentannya akibat pernikahan dini terhadap kesehatan ibu dan anak," ucap Okky.
Okky pun berharap pemerintahan berikutnya dapat berkomitmen membangun SDM premium dengan merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas keluarga di Indonesia.
"Saya optimistis di periode kedua Pak Jokowi akan semakin mempertajam untuk peningkatan SDM unggul yang instrumen pentingnya dengan meningkatkan kualitas keluarga Indonesia," tandas Okky.