Perlu Aksi Nyata Bantu Masyarakat yang Hidup dengan Disabilitas
Berbagai stigma pun mereka terima, yang bahkan terkadang berujung pada semakin terbatasnya ruang gerak mereka di tengah masyarakat
Editor: Eko Sutriyanto
![Perlu Aksi Nyata Bantu Masyarakat yang Hidup dengan Disabilitas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/disabilitas123.jpg)
Tiga pilar program itu yang kemudian dijalankan oleh para anak muda penyandang disabilitas yang menjadi peserta didik Yayasan Helping Hands.
“Dalam setiap geraknya, Yayasan Helping Hands selalu menyatukan anak-anak muda penyandang disabilitas dengan nondisabilitas. Melalui ketiga Pilar program, kita berupaya menyatukan anak muda disabilitas dengan non disabilitas ke dalam berbagai pelatihan nonformal," katanya.
"Kami percaya, melalui pelatihan bersama itu para penyandang disabilitas dan nondisabilitas akan berinteraksi sekaligus meresapi nilai-nilai yang diusung Yayasan Helping Hands, yakni toleransi, empati, kepemimpinan dan kerja sama yang akan membuka ruang kebersamaan yang lebih luas lagi ke depannya,” jelas Wendy.
Sementara di Pilar ketiga, Pengalaman Profesional, yang bertajuk Leadership Inclusive Taining (LIT), Yayasan Helping Hands membawa para siswa-siswi Sekolah Luar Biasa ke berbagai perusahaan untuk merasakan pengalaman pelatihan bersama dengan pekerja professional .
Di dalam program LIT, para remaja akan diajak mengikuti sesi leadership, aktivitas team building bersama dengan karyawan Perusahaan dan sesi pengembangan karir yang diberikan oleh Perusahaan tersebut.
Yang unik, di dalam program LIT, setiap anak disabilitas akan ditandem dengan seorang karyawan dari perusahaan partisipan.
Dengan begitu kedua pihak akan terlibat dalam interaksi mendalam.
"Kami harap melalui Program LIT bisa menjadi kunci pembuka kesempatan bagi anak-anak disabilitas untuk mendapatkan insight mengenai berbagai profesi yang mungkin belum dikenal, dan bahwa dunia pekerjaan di saat ini akan berbeda dengan di masa depan. Dengan begitu anak-anak dapat bertambah wawasan, dan dapat membekali diri dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat pula,” papar Wendy.
Salah satu program LIT yang akan dijalankan dalam waktu dekat kerja sama dengan Bank BCA pada tanggal 20 Agustus besok dalam rangka merayakan HUT RI ke-74. Pada saat itu, adalah 15 anak tunanetra akan dibawa ke fasilitas unit kerja Halo BCA di BSD, Tangerang.
“Nantinya, 15 anak itu akan ditandem dengan 15 karyawan BCA dalam sebuah pairing program, 3-4 jam. Kami harap melalui program tersebut di sisi anak disabilitas akan menumbuhkan kepercayaan diri untuk berinteraksi dan berkarya di dunia professional, sementara di sisi karyawan akan menumbuhkan empati yang kami harapkan ke depannya akan dapat memperluas wawasan mereka agar lebih inklusif dan ramah disabilitas, siapa tahu juga dapat membuka ruang kesempatan untuk bekerja bersama lebih lanjut dengan penyandang disabilitas di perusahaan,” terang Wendy.
Selain kepada perusahaan, Yayasan Helping Hands juga menawarkan berbagai programnya ke berbagai sekolah.
“Kami menawarkan program-program pelatihan kami kepada Sekolah Umum dan Perusahaan. Oleh Perusahaan, program kami bisa dinilai sebagai Corporate Social Responsibility (CSR), juga sebagai program Pelatihan dan Pengembangan SDM," kata Willy.
Apa yang mereka lakukan diharapkan memberi manfaat dan nilai tambah besar bagi Perusahaan. Begitu juga untuk sekolah, program kami masuk sebagai program pengabdian masyarakat. Hal ini penting bagi anak-anak muda Indonesia, agar kepekaan, nilai toleransi dan kemasyarakatan lebih meningkat,” urai Willy Suwandi Dharma.
Yayasan Helping Hands pun berharap, ke depannya akan lebih banyak pihak lagi yang bisa berjalan bersama mereka untuk membuka ruang kesetaraan bagi penyandang disabilitas.