Cerita Viral 'KKN di Desa Penari', Ini Alasan Mengapa Cerita Horor Digemari Masyarakat
Viral di kalangan warganet sebuah cerita horor dengan judul "KKN di Desa Penari". Ini alasan mengapa cerita horor digemari masyarakat
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Miftah
Viral di kalangan warganet sebuah cerita horor dengan judul "KKN di Desa Penari". Ini alasan mengapa cerita horor digemari masyarakat
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini, warganet dihebohkan dengan cerita horor "KKN di Desa Penari".
Cerita tersebut dituliskan oleh akun @SimpleM81378523 di Twitternya.
Bahkan, pada Kamis (29/8/2019) tagar #kkndesapenari juga menjadi trending nomor satu di Twitter Indonesia.
Menurut pantauan Tribunnews.com pada hari ini, Jumat (30/8/2019), tagar tersebut juga sudah "dibicarakan" lebih dari 30 ribu kicauan.
"KKN di Desa Penari" merupakan kisah yang bercerita tentang kelompok mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengalami kejadian horor.
Diceritakan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2009.
Lokasi KKN kelompok mahasiswa tersebut disamarkan dengan menggunakan nama "Desa Penari".
Baca: TERPOPULER: Viral Cerita KKN di Desa Penari, Ini Sederet Faktanya: Raditya Dika pun Ikut Membahas
Baca: Saat Pulang, Mahasiswa KKN di Papua Ini Diantar Warga Satu Kampung Sampai Bandara
Yang membuat cerita tersebut banyak diperbincangkan adalah banyaknya spekulasi mengenai lokasi tempat asli di kalangan warganet.
Namun, penulis cerita "KKN di Desa Penari" bersikukuh untuk tidak mengatakan lokasi sebenarnya.
Menanggapi viralnya kisah horor tersebut, banyak pertanyaan tentang mengapa kisah horor diminati oleh banyak golongan masyarakat.
Hening Widyastuti yang merupakan seorang psikolog asal Solo menilai hal tersebut karena adanya rasa sensasional yang didapatkan oleh seseorang ketika menonton film horor.
Dikutip dari Kompas.com pada Kamis (29/8/2019), Hening juga menambahkan bahwa para penggemar cerita horor biasanya adalah orang yang menyukai sensasi tantangan dan memiliki jiwa yang tidak monoton.
Baca: TERPOPULER: Viral Cerita KKN di Desa Penari, Ini Sederet Faktanya: Raditya Dika pun Ikut Membahas
Campuran antara emosi dan rasa takut seseorang bisa terjadi saat membaca atau amenonton cerita horor.
"Rasa sensasional yang paling dicari saat film horor ditayangkan, rasa deg-degan bercampur takut yang luar biasa serta keingintahuan yang besar akan apa yang akan terjadi di cerita berikutnya," ucap Hening.
Hening juga menambahkan bahwa cerita horor bisa menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk mengatasi stres.
Dengan menonton atau membaca cerita horor, pikiran bisa kembali fresh.
"Biasanya dengan melihat film horor rasa jenuh stres yang dia miliki di alam nyata akan berkurang. Paling tidak mengurangi pikiran yang ruwet. Sehingga dia kembali fresh dengan adanya cerita horor yang menimbulkan deg-degan luar biasa," ujarnya.
Hening kembali menambahkan, membiarkan diri sendiri untuk "me time" dalam membaca maupun menonton cerita horor dapat menjadi cara untuk mengurangi stres.
Namun, Hening juga menyarankan dalam menikmati cerita horor harus dalam batasan yang wajar.
"Apapun yang dilakukan dalam batas kewajaran semuanya baik baik saja," tambahnya.
Sebelum "KKN di Desa Penari" juga terdapat cerita horor yang ramai di Kaskus, Keluarga Tak Kasat Mata (KTKM).
Kisah KTKM merupakan kisah yang dibagikan oleh Genta dan menjadi pembicaraan warganet dan Kaskuser khususnya beberapa tahun lalu.
Bahkan, KTKM diterbitkan menjadi sebuah buku dan juga diangkat menjadi sebuah film.
Untuk film horor terbaru ini ada "Makmum" yang diperankan oleh Titi Kamal.
Film "Makmum" merupakan adaptasi dari film pendek dengan judul yang sama.
Bahkan, di Malaysia, film tersebut sukses raup Rp 19,5 miliar.
(Tribunnews.com/ Renald) (Kompas/ Nur Rohmi Aida)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Cerita KKN di Desa Penari, Kenapa Kita Suka Cerita Horor?"