Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharram Beserta Keutamaannya
Berikut ini niat puasa Tasua dan puasa Asyura yang dilaksanakan pada 9 dan 10 Muharram atau Senin dan Selasa, 9-10 September. Ini keutamaannya!
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).
Sebelum melaksanakan puasa Asyura di tanggal 10 Muharram, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua.
Puasa Tasua dilaksanakan pada 9 Muharram.
Dikutip dari rumaysho, Nabi Muhammad SAW berkeinginan untuk menunaikan puasa di hari kesembilan Muharram.
Namun belum sampai menunaikan, Nabi Muhammad telah dipanggil oleh Allah SWT.
Baca: Pemulangan dari Jeddah Sudah Berakhir, 11 Jemaah Haji Masih Dirawat di Rumah Sakit
Puasa Tasua dilakukan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi.
Saat itu orang Yahudi melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.
Keutamaan besar dari puasa Tasua adalah untuk menyelisihi Yahudi agar tidak serupa dengan mereka.
Berikut ini niat puasa Tasua:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.