TRIBUNNEWS.COM- Cheng Guorong meninggalkan rumah dan keluarganya pada tahun 2003 karena kesulitan ekonomi dan kedaan jiwanya yang tidak stabil.

Dia pun kemudian menghilang dan menjadi gelandangan.

Tujuh tahun kemudian, yakni pada 2010, seorang fotografer mengambil foto Cheng Guorong yang waktu itu tengah berkeliaran di jalanan.

Fotografer itu kemudian memposting fotonya di sebuah forum lokal China.

Dari foto tersebut, gaya Cheng Guorong serta caranya berjalan bikin geger di antara orang-orang China.

Tiba-tiba, banyak orang- terutama mereka yang sadar akan mode- mulai memberi perhatian khusus kepada Cheng yang tunawisma ini.

Sejak saat itu, ikon mode madu terlahir seketika.

Kemudian pada 2010, sebuah jaringan televisi mendedikasikan sebuah program untuk Cheng.

Tetapi dia tidak dapat melihatnya karena dirawat di fasilitas psikiatris.

Kakak Cheng secara tidak sengaja menonton program tersebut, dia kemudian mengenalinya dan mengungkapkan identitasnya kepada media.

Dari situ diketahui bahwa Cheng memiliki seorang istri dan dua anak yang belum mendengar kabar tentang dirinya selama lebih dari 14 tahun.

Hal itu terjadi sejak pada suatu hari Cheng pergi mencari pekerjaan dan tak pernah kembali.

Kabar mengenai gaya Cheng yang keren kemudian malang melintang di mana-mana.

Bahkan surat kabar harian seperti The Independent turut memuat gaya Cheng yang terlantar namun sangat memesona.

Perancang dan ikon fesyen Inggris Vivienne Westwood bahkan menciptakan koleksi "tunawisma chic" yang terinspirasi oleh gaya Cheng di jalanan.

Gaya-gaya ini sungguh imajinatif dan membuat Ada ingin memakai dan memodifikasi pakaian-pakaian lama.

Cerita Cheng menunjukkan bahwa gaya melampaui daya beli perusahaan-perusahaan besar dan elit ekonomi.

Hal itu juga menunjukkan bahwa fashion mungkin merupakan bentuk seni yang tercipta secara asli.