Google Doodle Rayakan Hari Batik Nasional 2 Oktober, Ini Sejarah Batik yang Sempat Diklaim Malaysia
Google Doodle ikut merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh pada Rabu (2/10/2019) hari ini. Inilah sejarah batik yang sempat diklaim Malaysia.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Corak batik tersebut menggambarkan sisik ikan.
Ini artinya, kemungkinan besar, motif batik tersebut dibuat menggunakan canting.
Kemudian dalam perkembangannya, batik berkaitan erat dengan kesenian lain yakni wayang, tarian, dan lagu.
Oleh karenanya, batik memiliki ciri yang terkait dengan komunitas pembuatnya.
Bahkan, sebagian cirinya menggambarkan suasana zaman dan alam sekitarnya.
Batik pada perjalanannya kemudian diproduksi untuk keperluan komersial, meski sebagian lain ada juga yang menggunakan batik untuk melengkapi kebutuhan adat serta tradisi.
Namun, ia berpendapat, batik Jawa menjadi sangat halus karena coraknya yang berkembang luas.
Selain itu, batik Jawa juga memiliki keistimewaan lain yakni metode pewarnaannya yang maju, serta ada penyempurnaan dalam tekniknya.
Iwan menyebut, cikal bakal batik bentuknya lebih sederhana.
Adapun kain simbut dari Banten merupakan salah satu contoh batik paling awal yang pernah ada. Kain ini dibuat dengan menggunakan bubur nasi sebagai perintang warna.
Kemudian kain ma'a dari Toraja juga menggunakan teknik serupa dalam pewarnaan, yakni menggunakan bubur nasi.
Bahkan para ahli menduga, batik berasal dari wilayah Toraja karena wilayahnya yang terisolasi di pegunungan.
Hal ini kemudian memunculkan teori, Indonesia bisa jadi merupakan tempat lahirnya batik pertama.
Sempat Diklaim Malaysia
Pada Januari 2009, Malaysia pernah mengklaim batik sebagai milik mereka.