Viral Curhat Korban Pelecehan Seksual Lewat Video Call, Ini Pandangan Ahli
Setelah viral pelemparan sperma beberapa waktu lalu, kini ada aksi eksibisionis lewat video call, cerita ini ramai di media sosial
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
Dan dengan pergaulan yang tertutup ini, menjadikan urusan dalam mendekati lawan jenis menjadi terganggu dan sulit dilakukan.
Kebanyakan para pengidap pelecehan seksual ini diderita oleh kaum lelaki.
Baca: Jadwal Timnas Bola Voli Indoor di SEA Games 2019, Live MNCTV, Berikut Link Streamingnya
Jadi ketika pengidap eksibisionisme hendak mendekati lawan jenis dalam urusan asmara, ia sering merasa kesulitan dan minder.
"Pergaulanya kurang, jadi sebenarnya untuk mendekati wanita itu tidak bisa, pacaran tidak bisa, dan untuk menyatakan perasaanya ke wanita itu sulit," kata Adib saat diwawancarai Tribunnews, beberapa waktu lalu.
Orang yang mengidap eksibisionisme memiliki kecenderungan sifat yang tertutup, pendiam dan pasif.
Lebih lanjut Adib menjelaskan untuk memuaskan hasrat dan kepuasanya yang ada pada dirinya, maka jalan untuk memuaskan hasrat tersebut salah satunya dengan menunjukkan kelaminnya terhadap orang lain.
Dengan menunjukkan kelaminya kepada orang lain, terutama lain jenis, para pelaku pelecehan atau orang yang terkena eksibisionisme ini akan terpuaskan hasrat seksual.
Kenikmatan yang didapat pun juga akan terpenuhi jika para eksibisionis ini berhasil melakukan aksinya.
Baca: Daftar Susunan Pemain Timnas Bola Voli Putra dan Putri di Ajang SEA Games 2019
"Orang-orang seperti ini pendiam, tapi ingin kenikmatan tertentu. Akhirnya yang dilakukannya dengan bentuk menunjukkan kemaluannya ke khalayak umum atau bisa juga dengan mengintip," kata Adib.
Menurut Adib, orang-orang yang cenderung mempunyai prilaku seks menyimpang ini bisa didasarkan sebagai akibat yang ia terima ketika masa kecilnya.
Pola asuh anak yang salah, tidak adanya penghargaan dan apresiasi terhadap anak menjadikan anak tersebut dimasa depan berpotensi memiliki kecenderungan sikap menyimpang.
Kasih sayang, pengawasan dan penanaman nilai-nilai kehidupan juga perlu ditanamkan sejak dini oleh para orang tua agar ketika anaknya tumbuh dewasa tidak akan mengalami prilaku menyimpang tersebut.