Demi Keren Rela Antre untuk Dapatkan Edisi Terbatas, Ini Kata Pengamat Mode Tentang Sepatu Compass
Masyarakat rela antre dan menginap di area Grand Indonesia demi mendapatkan sepatu Compass, pada acara Wall of Fades.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat rela antre dan menginap di area Grand Indonesia demi mendapatkan sepatu Compass, pada acara Wall of Fades.
Fenomena ini tentu menarik perhatian. Sehingga banyak yang mempertanyakan istimewanya sepatu Compass.
Pengamat mode sekaligus Co founder Nevertoolavish, Bernhard Suryaningrat, memberikan pendapat ihwal fenomena tersebut.
"Sebenarnya, bisa dibilang yang bikin antre, karena dibikinnya terbatas (limited edition)," kata Abe, sapaannya, saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (14/12/2019).
Baca: Compass Rebut Hati Pecinta Sepatu, Apa Sih Kelebihan Brand Lokal Ini Sampai Banyak yang Rela Antre?
Baca: Pantas Pembeli Rela Antre Demi Sepatu Compass, Harga Rp700 Ribu Dijual Lagi Rp3 Juta
Sebabnya, kata Abe, sejak awal desain sepatu Compass yang dikonsepkan Aji Handoko, sangat menarik.
"Karena sejak awal, Compass ini dinaungi sama Aji kan, itu yang cukup menarik. Jadi memang dibuat limited," ujar Abe.
"Kemudian dibikinnya, orang harus antre dan untuk mendapatkan semua itu, menurut saya, itu suatu trik marketing yang sangat bagus," sambungnya.
Karena itulah, Abe mengatakan antrean yang mengular bahkan ada yang menginap demi mendapatkan produk lokal tersebut, wajar.
Lebih lanjut, Abe mengatakan setelah sepatu Compass dimiliki satu orang, kemudian orang itu menjualnya lagi, harga jualnya dapat lebih tinggi.
Baca: Hari Ini Batal Dirilis karena Antrean Membludak, Ini Lo Sepatu Compass Terbaru yang Diburu
Baca: Antrean Membludak, Rilis Sepatu Compass di Grad Indonesia Dibatalkan, Pembeli Masih Berharap Dapat
"Karena mereka (wah kalau saya antre ini dan dijual dengan harga Rp 400 ribu, bisa jual lagi misal Rp 2,5 juta," kata Abe.
"Itu jadi ladang mereka buat cuan juga, kalau yang saya lihat. Karena beberapa after market yang saya lihat, banyak banget yang jual Compass," lanjutnya.
Terlepas dari itu semua, lanjut Abe, produk lokal sepatu Compass memang sedang naik daun.
"Dan momennya si Compass ini kebetulan pas banget sneakers lagi naik, lokal pride lagi naik, dan Compass bikin campaign-nya menarik, jadi pas banget menurut saya," ucap Abe.
"Mereka juga berkolaborasi dengan yang punya kapabilitas yang sangat bagus," sambungnya.
Antrean Panjang, Rilis Pun Batal
Karena antrean yang dianggap tak kondusif, sepatu Compass membatalkan depan gedung Grand Indonesia dipastikan batal, pada Sabtu (14/12/2019).
Demikian dikatakan seorang panitia acara yang enggan menyebut nama kepada TribunJakarta.com.
"Intinya hari ini batal," ucap dia.
Dia pun tak lagi bicara dan segera masuk ke dalam area gedung Grand Indonesia.
Karena antrean yang dianggap tak kondusif, sepatu Compass membatalkan depan gedung Grand Indonesia dipastikan batal, pada Sabtu (14/12/2019).
Demikian dikatakan seorang panitia acara yang enggan menyebut nama kepada TribunJakarta.com.
"Intinya hari ini batal," ucap dia.
Dia pun tak lagi bicara dan segera masuk ke dalam area gedung Grand Indonesia.
Sementara, pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sejumlah orang yang mayoritas laki-laki masih setia mengantre.
Bahkan ada yang menginap sejak malam tadi.
Pihak keamanan setempat pun masih berjaga-jaga di lokasi.
Untuk Seluruh Temancompass yang sudah mengantri tadi malam, mohon bisa menerima dengan lapang dada dan bisa mengerti keadaan. Trimakasih.
Stay Safe Teman
#sepatucompass
#localpride
#temancompass
#banggaproduklokal
#pahi
#urbansneakersociety
"Kami atas nama sepatu Compass & Darahku Biru menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya. Terima kasih #temancompass"
Sebelumnya, di akun instagram yang sama memang mengumumkan sepatu Compass akan dijual di Wall of Fades hanya pada hari Sabtu, 14 Desember 2019.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Apa Istimewanya Sepatu Compass? Ini Pendapat Pengamat Mode,