Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Bayi Menangis Belum Tentu Lapar, Ketahui Kemungkinan Lain Agar Penanganannya Tepat

Tak sedikit berkesimpulan bayi menangis karena lapar. Maka, orangtuanya kemudian memberi ASI pada bayinya untuk membuatnya tenang.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Bayi Menangis Belum Tentu Lapar, Ketahui Kemungkinan Lain Agar Penanganannya Tepat
shutterstock
ilustrasi bayi menangis 

TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit berkesimpulan bayi menangis karena lapar. Maka, orangtuanya kemudian memberi ASI pada bayinya untuk membuatnya tenang.

Padahal, tak semua tangisan bayi menandakan ia lapar.

Untuk itu, bila bayi Anda menangis, jangan buru-buru berasumsi bahwa ASI yang diberikan kurang atau bayi masih merasa lapar, sehingga diberikan makanan padat dini pada si kecil karena pencernaan bayi belum siap.

Menurut dokter sepsialis anak, dr. Lucia N. Simbolon, MSc., Sp.A, menangis adalah satu-satunya cara bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungan.

Baca: Pilihan Camilan Sehat Gak Bikin Gemuk Saat Lapar Tengah Malam

Baca: 5 Makanan yang Bisa Membuatmu Kenyang Lebih Lama, Ternyata Tak Hanya Nasi

Baca: Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami dan Aman Tanpa Timbulkan Penyakit

“Nah, bayi itu bahasanya baru bisa nangis. Tapi kan enggak mesti lapar,” kata Lucia kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).

Namun, tangisan bayi memiliki banyak arti, dan tak melulu karena ingin menyusu atau lapar.

Baca: Bagaimana Mengatur Porsi Makan Sesuai Profil Tubuh Anda?

“Tapi mungkin saja dia nangis itu karena kembung, kepanasan, tidak tentu lapar,” ujar Lucia.

BERITA REKOMENDASI

Bayi yang membuka mulutnya saat diberi puting ataupun dot, kerap kali menjadi indikator orangtua yang menganggap bayinya sedang lapar.

"Misalnya baru dikasih minum, sejam kemudian nangis, terus dikasih minum, dia pasti mau. Karena rasa puasnya memang ada di mulut,” kata Lucia.

“Kita harus bisa membaca bahasa bayi kita, kira-kira menangis kenapa,” imbuhnya.

Kebutuhan bayi akan ASI memang tak bisa dipukul rata. Hanya saja, bayi harus menyusu setiap 2-3 jam sekali.

Namun bila tak sampai 2 jam bayi sudah menangis, ada kemungkinan ada yang tak benar pada posisi menyusu atau volume air susu yang tak mampu memuaskan bayi.


“Dilihat dulu sebab lain, kalau belum satu jam sudah menangis lagi dan haus, kita harus kroscek, tadi menyusuinya benar atau tidak, susunya keluar atau tidak. Kalau ada kondisi-kondisi seperti itu harus dikomunikasikan sama dokter,” ujar Lucia lagi.

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Buru-buru Beri Makanan, Bayi Menangis Bukan Cuma karena Lapar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas