Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Model Jenggot dan Kumis Pria Ternyata Bisa Memungkinkan Seseorang Tertular Virus Corona, Apa Saja?

Ternyata, model jenggot dan kumis pria bisa membuat seseorang tertular virus Corona. Apa saja?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Model Jenggot dan Kumis Pria Ternyata Bisa Memungkinkan Seseorang Tertular Virus Corona, Apa Saja?
CDC
Ternyata, model jenggot dan kumis pria bisa membuat seseorang tertular virus Corona. Bagaimana saja? 

Infografis diterbitkan untuk memberitahu masyarakat yang ingin mengganti gaya kumis atau jenggot mereka.

Masyarakat perlu mempertimbangkan model yang aman dan nyaman ketika menggunakan masker.

Apalagi, jika wabah Covid-19 sedang merebak di negara yang didiami.

CDC mengatakan, seseorang tidak perlu memakai respirator jika sudah sehat atau terbebas dari virus corona.

Namun, hal itu dapat krusial bagi petugas medis dan siapa pun yang menunjukkan gejala seperti flu.

Seperti yang dilakukan di Southampton General Hospital.

Kepala rumah sakit mengirim email kepada para staf medis berupa infografis dan perintah mencukur.

Berita Rekomendasi

Hal itu dilakukan sebagai tindakan pengendalian infeksi.

Namun, beberapa di antaranya tetap berjanggut karena alasan agama atau budaya.

Para profesional kesehatan mengatakan, tindakan pencegahan sehari-hari seperti membawa hand sanitizer adalah cara terbaik untuk melindungi dari penularan penyakit.

Menurut pedoman National Health Service (NHS), menutupi mulut dan hidung dengan tisu atau lengan saat batuk atau bersin lebih dianjurkan daripada menggunakan tangan.

Setelah itu, segera lah membuang tisu pasca menggunakannya.

Baca: Makin Tak Terkendali, 20 Negara Umumkan Kasus Pertama Virus Corona Seminggu Terakhir

Baca: Cegah Virus Corona, Arab Saudi Hentikan Sementara Ibadah Umrah, 33 Jemaah Asal Madura Dipulangkan

Vaksin Virus Corona Sudah Jadi dalam Waktu 42 Hari, Siap Diujicobakan pada Manusia April Nanti

Modern Therapeutics, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, AS, telah mengirimkan vaksin COVID-19 gelombang pertama.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas