Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Niat Salat Tahajud Dilengkapi dengan Waktu, Jumlah Rakaat, Bacaan Dzikir dan Doa, Serta Keutamaannya

Niat salat sunah tahajud tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya Minimal dua rakaat dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Niat Salat Tahajud Dilengkapi dengan Waktu, Jumlah Rakaat, Bacaan Dzikir dan Doa, Serta Keutamaannya
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PERBANYAK IBADAH - Ribuan jamaah mengikuti shalat tahajud, hajat dan tasbih saat melakukan I'tikaf atau berdiam diri di dalam masjid pada malam ganjil hari ke-21 Ramadan di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (16/6) dini hari. Pada malam ke-21 Bulan Ramadan 1438 Hijriyah, Masjid Al Akbar Surabaya dikunjungi ribuan umat muslim untuk memperbanyak ibadah dan berharap mendapatkan malam Lailatulkadar yang diyakini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Sementara itu, tidak ada batasan untuk jumlah terbanyaknya.

Jumlah maksimal salat Tahajud disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelaksananya.

Melakukan salat Tahajud harus menjadikan shalat terakhirnya salat witir (salat ganjil).

Baca: Bacaan Niat Puasa Syaban dan 5 Amalan Sunnah yang Dilakukan Nabi Muhammad SAW

Baca: Niat Puasa Senin Kamis, Beserta Manfaat untuk Kesehatan: Bisa Turunkan Berat Badan

Waktu Salat Tahajud

Melansir rumaysho.com, salat Tahajud boleh dikerjakan di awal, pertengahan atau akhir malam.

Waktu tersebut pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana Anas bin Malik, pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam– mengatakan:

مَا كُنَّا نَشَاءُ أَنْ نَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي اللَّيْلِ مُصَلِّيًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ وَلَا نَشَاءُ أَنْ نَرَاهُ نَائِمًا إِلَّا رَأَيْنَاهُ

BERITA REKOMENDASI

Tidaklah kami bangun agar ingin melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari mengerjakan shalat kecuali pasti kami melihatnya.

Dan tidaklah kami bangun melihat beliau dalam keadaan tidur kecuali pasti kami melihatnya pula.”

Ibnu Hajar menjelaskan,

إِنَّ صَلَاته وَنَوْمه كَانَ يَخْتَلِف بِاللَّيْلِ وَلَا يُرَتِّب وَقْتًا مُعَيَّنًا بَلْ بِحَسَبِ مَا تَيَسَّرَ لَهُ الْقِيَام

Sesungguhnya waktu shalat malam dan tidur yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbeda-beda setiap malamnya. Beliau tidak menetapkan waktu tertentu untuk shalat.

Namun beliau mengerjakannya sesuai keadaan yang mudah bagi beliau.

Sementara itu, waktu paling dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahajud yakni di akhir malam.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas