YOLO & FOMO Mungkin Bikin Remaja Boros, tapi Ada Keuntungan yang Bisa Didapat Lho! Ini Prinsipnya
YOLO dan FOMO mungkin bisa bikin remaja jadi boros, tapi ternyata ada keuntungan yang bisa didapat lho! Ini prinsipnya.
Editor: Miftah
Nggak usah mikir macem-macem. Coba mulai dari yang lo lakuin sehari-hari deh.
Apa hobi lo? Pasti, bisa dikembangin jadi duit kalo berusaha. Contohnya kayak personel Zirah, Raissa Faranda.
“Dulu pengin punya uang jajan tambahan sambil memanfaatkan apa yang udah dimiliki biar nggak rugi. Aku bermusik, kuliah musik, dan nantinya cari uang di musik. Jadi sekalian coba kelola studio sendiri dari sekarang,” kata cewek berusia 20 tahun ini.
Contoh lain, #SelaluAdaPeluang juga bisa diterapkan buat kita yang hobi travelling.
Tau kan jastip alias jasa titip? Saat travelling ke negara X, kita bisa buka jasa titip barang. Jadi bukan travelling cuma-cuma karena dalam perjalanan kita juga menghasilkan uang. Tul nggak?
#PassionkuJadiUang
Passion, bakat, dan hobi yang kita miliki ternyata bisa menghasilkan uang asal tahu cara menyalurkannya dengan tepat.
“Sangat possible banget passion, bakat, bahkan hobi jadi uang. Hobi saya yang pertama itu adalah fotografi. Sekitar setahunan saya belajar, sesudah itu saya mulai terima proyek di Sabtu-Minggu. Dari situ akhirnya saya kayak punya dua kerjaan,” jelas Fellexandro Ruby.
Apalagi era digital seperti sekarang menjadikan media sosial sebagai medium promosi yang efektif. Pernah nggak, liat post “Twitter do your magic” yang ngepromosiin jasa unik? Kayak bikin ilustrasi dll.
Bisa juga lo lakuin tuh.
“Aku suka banget gambar. Awalnya gambar teman buat kado wisuda. Dipost, eh terus ada yang mau digambarin juga gitu,” kata Valentina Kris, ilustrator.
Perlahan tapi pasti, hasilnya bakal terasa. Uang terkumpul dan kita pun happy karena melakukan sesuatu sesuai passion!
Baca: Panduan 5 Fashion yang Cocok untuk Traveler Bertubuh Plus Size, Makin Pede Saat Traveling
Baca: Cara Jaga kebersihan Baju hingga Koper Agar Tidak Terkontaminasi Virus Corona
Jangan lupa nabung!
Percuma sih kalo lo udah tau cara menghasilkan uang, tapi nggak didukung dengan nabung. Cara nabungnya juga harus menyenangkan, biar nggak berasa dan bakal sesuai tujuan.
Menabung itu bukan soal umur, remaja, atau milenial. Dari umur berapapun menabung itu penting. Minimal kita menabung buat dana darurat kita,” ucap Fellexandro Ruby.
Idem, financial expert dari Allianz Shadika menambahkan, "Mengingat namanya darurat maka saya harus mengerem diri saya sendiri untuk menggunakannya kecuali saat darurat. Apakah membeli tiket pesawat promo untuk liburan ke luar negeri adalah sesuatu yang darurat? Tidak. Liburan adalah kegiatan yang dapat direncanakan dari jauh hari sebelumnya. Lalu apa yang dimaksud situasi darurat? Misalnya, ponsel utama yang kita gunakan sehari-hari hilang ataupun kondisi sakit keras dimana asuransi yang dimiliki sudah tidak dapat lagi menanggung biayanya."
Lebih lanjut lagi, Fellexandro Ruby dan Shadika menjelaskan kalau mengelola keuangan dengan baik bisa berdampak positif untuk masa depan kita.
“Setelah dana darurat, kita jadi bisa menginvestasikan dana itu untuk berbagai macam hal. Pertama investasi ke diri kita dulu lewat ilmu, pengetahuan, skill, relationship, hingga network. Ini yang akan menentukan bagaimana kehidupan kita 3, 4 atau 5 tahun berikutnya,” papar Fellexandro.
"Saat ini produk investasi amat beragam. Yang dapat saya sarankan adalah definisikan terlebih dahulu apa tujuan keuangan yang ingin kita capai (liburan, melanjutkan program magister, pernikahan, ibadah haji, dan lain-lain) sebelum kita memutuskan pilihan produk investasi. Setelah itu, kita perlu mengidentifikasi prodil risiko kita, apakah agresif, moderat, atau konservatif. Sebagai seorang yang moderat, saya memilih obligasi dan sukuk untuk berinvestasi. Mengingat bahwa penempatan dana untuk instrumen tersebut harus dalam jumlah besar maka per bulan saya harus memastikan kecukupan dana sebelum saya tempatkan. Agar terasa ringan, kita dapat menyisihkan 10% dari total penghasilan kita untuk berinvestasi. Amat terjangkau kan?" tambah Shadika.
Lalu gimana cara nabungnya? Lo bisa bikin cara nabung kreatif, tapi harus dipatuhin. Contohnya kayak menabung berdasarkan uang favorit kita.
Cara ini dikenalkan oleh motivator bernama Ippho Santosa, dia mengajak menabung dengan menentukan mata uang tertentu yang harus kita tabung. Misal kita tentukan uangnya Rp 10 ribu, maka tiap kita pegang mata uang Rp 10 ribu, otomatis uang itu harus kita masukkan ke dalam celengan.
Atau bisa juga tiru caranya Shadika, nih.
"Setiap akhir tahun, biasanya saya melakukan rekapitulasi mengenai berapa aset yang sudah saya akumulasi untuk memastikan agar tujuan keuangan kita tercapai. Rencana keuangan perlu dievaluasi secara berkala dan dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan tujuan keuangan kita. Yang terpenting adalah, ketahui tujuan keuangan kita dan disiplin mengelolanya!" paparnya.
Pokoknya, learn, earn, dan save, ya!
Artikel ini telah tayang di HaiGrid dengan judul "Hasrat YOLO dan FOMO Memang Susah Ditahan, Tapi Lo Bisa Dapat Banyak Uang Dari Hal Tersebut"