Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Meredam Stres dan Panik Berlebih saat Pandemi Covid-19 dengan Terapi Writing for Healing

Novelis sekaligus content writer asal Kota Kediri, Adisty Riska Hardianti membagikan satu tips untuk meredam kepanikan akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Meredam Stres dan Panik Berlebih saat Pandemi Covid-19 dengan Terapi Writing for Healing
www.freepik.com
Ilustrasi writing for healing 

TRIBUNNEWS.COM - Novelis sekaligus content writer asal Kota Kediri, Adisty Riska Hardianti membagikan satu tips untuk meredam kepanikan akibat pandemi Covid-19.

Adis sapaan akrabnya, mengatakan satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah terapi dengan media tulisan bernama writing for healing.

Ia menyebut writing for healing merupakan konsep dimana seseorang menggunakan tulisan sebagai bahan atau sebagai wadah meluapkan emosi.

"Kita dalam dalam suasana Covid-19, kita bisa jenuh, ada rasa bosan di rumah, kita ada rasa cuma gini-gini aja, emosi akan semakin menumpuk dan bisa membuat kita panik karena stres," katanya kepada Tribunnews, Kamis (7/4/2020).

"Untuk mengurangi atau meredamnya kita bisa menggunakan tulisan sebagai wadah meluapkan emosi."

Baca: KemenPANRB: Kemampuan Menulis Jadi Warisan Berharga Buat Birokrat Muda

Adis melanjutkan, writing for healing biasanya dituangkan lewat buku diary atau platform seperti blog.

Di sini Adis memberikan catatanya terkait dengan wadah writing for healing.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, luapan emosi yang ditulis di media sosial tidak bisa dikategorikan ke dalam konsep writing for healing.

"Karena orang-orang cenderung menulis di akun sosial medianya itu seperti penyaluran narsisme bukan writing for healing, ada rasa ingin dilihat hebat, atau diperhatikan oleh orang lain."

"Sering kita melihat mereka update status menuliskan, lagi galau, lagi resah gelisah, lagi kangen atau mengumbar pribadi di akun media sosial itu bukan masuk writing for healing," ujar Adis.

Baca: Jangan Panik, Ketahui Perbedaan Gejala Sesak Napas Penderita Asma dan Covid-19

Efektifkah writing for healing untuk meredam stres dan kepanikan?

Ilustrasi kepanikan
Ilustrasi kepanikan (www.freepik.com)

Adis tidak bisa menjamin apakah writing for healing efektif untuk meredam stres dan kepanikan akibat Covid-19 di dalam diri semua orang.

Hal ini menyangkut kemampuan pribadi masing-masing orang.

"Kembali ke masing-masing pribadi, karena tekanan setiap orang berbeda," kata dia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas