Naskah Khutbah Sholat Idul Fitri di Rumah: Berkomitmen Menjadi Lebih Baik
Simak contoh khutbah sholat Idul Fitri di rumah yang berjudul Berkomitmen Menjadi Lebih Baik, dalam artikel berikut ini.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Kemudian kita laporkan kepada Allah – meskipun Allah lebih maha mengetahui – kemudian satu persatu kita nyatakan penyesalan atas keterlanjuran dan kekhilafan tersebut, bertaubat, dan mohon ampun kepada-Nya. Mudah-mudahan Allah telah mengampuninya.
Selanjutnya kita membuat komitmen untuk menjauhi amal suu’ dan laghau tersebut sejauh-jauhnya.
2. Telah mengidentifikasi dan membuat daftar amal shaleh yang telah berhasil kita lakukan untuk kita syukuri dan tingkatkan pada masa-masa selanjutnya.
الله أكبر, الله اكبر ولله الحمد.
Jama’ah shalat Iedul Fithri rahimakumullah!
Bagaimanakah hasil evaluasi terhadap kebiasaan yang merupakan siklus hidup harian dan mingguan kita?
Apakah amal shaleh telah terlaksana menjadi pilar penting kebiasaan hidup kita.
Dalam siklus harian, pilar terpenting amal shaleh adalah shalat fardhu, shalat rawatib, shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat tahajud, dan tadarrus al-Qur’an.
Apakah pilar-pilar amal shaleh harian tersebut sudah berdiri kokoh menjadi kebiasaan harian kita?
Pilar-pilar tersebut berfungsi sebagai pilar utama bangunan amal shaleh kita. Kalau semua tegak dan kokoh berdiri, maka bangunan amal shaleh kita akan tertata dengan kokoh, rapi dan indah.
Marilah kita berkomitmen menegakkan pilar-pilar amal shaleh tersebut pada diri kita masing-masing dengan menjadikan awal shalat fardhu, waktu sahar, dan waktu dhuha sebagai waktu terpenting kita untuk Allah, yang tidak boleh diganggu apalagi dikalahkan untuk kepentingan lainnya kecuali yang diijinkan Allah.
Pekerjaan, hobi, kesenangan, perniagaan, urusan lainnya, tidak boleh membuat lalai.
Marilah kita berkomitmen melakukan shalat fardhu dengan cara yang terbaik, yakni di awal waktu dan berjamaah di masjid.
Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan dengan shalat sendirian sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (Shahih Bukhari, HN 609).
Alokasi waktu penting lainnya adalah untuk tadarrus al-Qur’an.
Secara khusus Allah memerintahkan kita membaca al-Qur’an pada waktu sahar atau lingsir wengi karena bacaan pada waktu itu lebih berkesan.
Tetapi kita boleh melakukannya pada waktu-waktu lainnya. Waktu mana yang paling memungkinkan, menyesuaikan dengan pola aktifitas sehari-hari.
Yang penting, minimal 30 menit setiap hari waktu kita untuk tadarrus al-Qur’an.
Tadarrus al-Qur’an merupakan proses memahami petunjuk Allah untuk menjadi arahan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Mengamalkan al-Qur’an adalah jaminan mendapatkan kebahagiaan dunia akherat.
Setiap huruf yang kita baca mendatangkan kebaikan, dan setiap kebaikan berlipat sepuluh.
Dalam siklus mingguan, pilar terpenting amal shaleh kita adalah shalat jum’at (bagi laki-laki) dan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis.
Jum’at adalah penghulunya para hari. Jum’at adalah hari raya mingguan.
Marilah kita perlakukan secara istimewa dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya setiap hari jum’at, dengan mandi sebagaimana mandi wajib, berpakaian yang baik, bersih, rapi, dan wangi.
Kemudian menghadiri masjid sebelum imam naik mimbar, melakukan muhasabah mingguan, mendengarkah khutbah dengan seksama, dan shalat dengan tertib.
Senin dan Kamis adalah hari di mana Rasulullah dan keluarganya membiasakan puasa sunnah.
Marilah kita mengikuti beliau dengan menjadi pengamal puasa Senin – Kamis.
Puasa adalah amalan shaleh yang mendapat apresiasi khusus dari Allah, di mana Dia akan langsung memberikan pahala-Nya kepada para pengamalnya, menyiapkan pintu khusus “ar-Rayyan” untuk masuk surga, dan menjauhkan dari api neraka.
الله أكبر, الله اكبر ولله الحمد.
Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia!
Marilah kita perbaiki kebiasaan-kebiasaan harian dan mingguan kita, sehingga pilar-pilar amal shaleh tersebut menyatu menjadi bagian terpenting dari kepribadian kita.
Selanjutnya amal shaleh lainnya akan menyempurnakan bangunan kepribadian kita.
Kita memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan dan petunjuk untuk menyempurnakan bangunan kepribadian kita menjadi Pribadi Muslim yang sebenar-benarnya sehingga layak menjadi penghuni Surga-Nya yang penuh kenikmatan.
الله أكبر, الله اكبر ولله الحمد.
Kita sambut bulan Syawwal dan bulan-bulan selanjutnya dengan semangat baru, dan memohon kepada Allah agar berkenan membimbing kita senantiasa berada di jalan-Nya yang lurus.
Marilah kita berdo’a:
أللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحمَّد وعَلىَ آلِ محمَّد كماصلَّيْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وآلِ إبْرَاهِيْم وبَارِكْ عَلىَ مُحمَّد و عَلىَ آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وعَلىَ آل إبراهيم إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد.
اللّهُمَّ اغفِرْلِلمُسْلمينَ و المسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأحياءِ مِنْهُمْ والأمْوَاتِ، يا قاضِىَ الحَاجَاتِ، إنَّك عَلىَ كٌلِّ شَيءٍ قَدِير.
أللّهمَّ ألِّفْ بين قلوبِ المُسْلِميْنَ والمُسْلِمَاتِ والمُؤمِنِيْنَ والمُؤمِنَاتِ، أللّهٌمَّ أصْلِحْ ذَاتَ بَيْنَهٌمْ، أللّهُمَّ إنَّا نَسْاَلٌكَ الثَّبَاتَ فِى الأمْرِ والعَزيْمَةَ عَلىَ الرُّشْدِ بِرَحْمَتِكَ يآ اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن
رَبَّنَاآتِنَافِى الدُّنْيَاحَسَنَةً و فِى لآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَاعَذَابَ النَّار
و صَلَّى اللهُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وعَلىَ آلِهِ واصْحَابِهِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْن، وَسَلامٌ عَلىَ المُرْسَلِيْن والحَمْدُللهِ رَبِّ العَالَمِيْن
والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته
(Tribunnews.com/Whiesa) (Muhammadiyah.or.id/Agus Sukaca)