Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Cara Mudah Mengetahui Wanita atau Pria Hiperseks

Pengidap hiperseks, baik wanita maupun pria, umumnya tidak menyadari bahwa dirinya menderita gangguan ini.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cara Mudah Mengetahui Wanita atau Pria Hiperseks
Ilustrasi 

Kriteria hiperseks menurut dokter spesialis jiwa

Dokter spesialis jiwa atau psikolog juga menggunakan kriteria tertentu untuk menetapkan apakah seseorang mengidap hiperseks atau tidak.

Seseorang dianggap mengidap kecanduan seks bila menunjukkan setidaknya tiga dari deretan kriteria berikut dalam kurun waktu 12 bulan:

  • Frekuensi dan intensitas perilaku kecanduan seks akan meningkat demi mencapai kepuasan yang diinginkan.
  • Terus melakukan aktivitas seksual dengan intensitas yang sama tidak berhasil menimbulkan kepuasan.
  • Ketika berhenti melakukan aktivitas seks, penderita akan mengalami gangguan psikologis dan fisiologis.
  • Penderita harus kembali melakukan aktivitas seksual untuk mengatasi gangguan psikologis atau fisiologis yang dialami.
  • Punya keinginan untuk mengendalikan dorongan dan perilaku seksual, tapi selalu gagal untuk menerapkannya.

Kenapa hiperseks bisa terjadi?

Kadar zat kimiawi otak yang terlalu tinggi mungkin berkaitan dengan perilaku seksual kompulsif alias hiperseks.

Tidak diketahui dengan jelas apa penyebab hiperseks atau perilaku kecanduan seks. Namun beberapa di bawah ini diduga bisa menjadi pemicunya:

1. Ketidakseimbangan kimiawi otak alami

Berita Rekomendasi

Beberapa zat kimiawi otak atau neurotransmitter, seperti serotonin, dopamine dan norepinefrin, berfungsi mengatur suasana hati. Kadar zat kimiawi otak yang terlalu tinggi mungkin berkaitan dengan perilaku seksual kompulsif alias hiperseks.

2. Perubahan pada jalur-jalur di otak

Hiperseks adalah suatu bentuk kecanduan yang lama-kelamaan bisa mengubah sirkuit saraf di otak, terutama pada area otak yang mengatur penguatan dan kenikmatan.

Seiring waktu, akan dibutuhkan stimulasi dan konten seksual yang lebih intens untuk mencapai kepuasan.

3. Kondisi medis yang berpengaruh pada otak

Beberapa penyakit tertentu bisa merusak bagian otak yang terkait dengan perilaku seksual, misalnya epilepsi dan demensia.

4. Obat-obatan tertentu

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas