Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Inilah Marion Apitule Sudewo, Penerjemah Pertama Komik Petualangan Tintin

Ayon mulai menerjemahkan serial Petualangan Tintin pada tahun 1974 saat Ayon masih berusia 21 tahun.

Penulis: Lusius Genik Ndau Lendong
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Inilah Marion Apitule Sudewo, Penerjemah Pertama Komik Petualangan Tintin
TRIBUNNEWS/LUSIUS
Marion Apitule-Sudewo. 

Laporan wartawan tribunnews.ckm, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah Petualangan Tintin pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1975. Saat pertama kali diterjemahkan, seri komik pertualangan yang mendunia ini berjudul Rahasia Pulau Hitam.

Adalah Marion Apitule-Sudewo (67), sosok berjasa di balik terbitnya serial Petualangan Tintin dengan bahasa Indonesia.

Ayon, panggilan akrabnya, merupakan seorang wanita kelahiran Tanjung Pandan, Belitung, 9 Mei 1953 lalu. Ayon mulai menerjemahkan serial Petualangan Tintin pada tahun 1974 saat Ayon masih berusia 21 tahun.

Saat itu dia sedang menempuh pendidikan S1 di jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI).

Baca: CFD Pertama di Masa Pandemi Hari Ini Langsung Dipadati Warga Ibu Kota, Begini Tanggapan Polisi

Ayon bercerita, kini dirinya sudah pensiun dari dunia penerjemah. "Jadi ibu rumah tangga, paling bantu-bantu anak jualan kue sama coklat, tapi sampai dengan beberapa tahun lalu saya masih terima, freelance terjemahan tapi sekarang sudah tidak," ungkapnya kepada Tribun, Sabtu (20/6).

Baca: Kakek di Kebumen Mendadak Kejang, Kemudian Meninggal Saat Kencani Perempuan

Ayon yang tak lagi muda, mengaku sudah lupa berapa banyak serial Petualangan Tintin yang sudah diterjemahkan. "Sepertinya tidak lebih dari 10 judul yang saya terjemahkan dulu," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Ayon menceritakan, menerjemahkan serial Petualangan Tintin pengalaman yang seru. Ia sudah mengenal kisah sang wartawan yang cerdas dan cerdik itu sejak masih anak-anak.

Baca: Tips Melintasi Tanjakan Curam Saat Mengemudikan Mobil

"Saya sudah kenal komik Tintin sejak masih anak-anak, tapi waktu itu yang saya baca adalah komik-komik Tintin dalam bahasa Belanda, judulnya KUIFJE."

"Saya kenal Tintin saat masih anak-anak. Waktu itu bukan dalam bahasa Prancis atau Inggris. Saya kenal (cerita) Tintin dalam bahasa Belanda, KUIFJE. Orang tua saya yang memberikan, saya tidak tahu dapatnya dari mana.Karena saya orang jaman dahulu kala, jadi di rumah itu dulu masih berbahasa Belanda," Ayon mengawali ceritanya.

Dulu, ia melanjutkan cerita, Petualangan Tintin masih dalam buku. Bukunya, ukurannya persis seperti yang dikeluarkan Penerbit buku Indira, besar dan berwarna.

Saat itu, buku cerita Tintin berbahasa Belanda.

"Dia (Tintin) pribadi yang cerdik, cerdas sekali, lincah. Dalam Serial Tintin ada yang lucu-lucu, ada si Kapten Haddock, Profesor Lakmua, ada si Thomson and Thompson, yang bodoh-bodoh itu. Banyak lucu-lucunya juga, ceritanya seru, gambarnya bagus," katanya.

Ayon kemudian mengingat-ingat pertama kali menerjemahkan cerita Tintin. Caranya masih sangat primitif. Sekarang, sudah pakai world, kalau bisa mungkin Buble (Balon Kata dalam komik) sudah disediakan tinggal isi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas