Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Lifestyle

Penuhi Kebutuhan Zat Besi Anak Demi Jaga Imunitasnya, Beri Mereka Daging Merah dan Hati Sapi

Permasalahan kekurangan zat besi dialami sebagian anak-anak di Indonesia. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk menjaga imunitas.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Penuhi Kebutuhan Zat Besi Anak Demi Jaga Imunitasnya, Beri Mereka Daging Merah dan Hati Sapi
freepik
Ilustrasi anak sarapan sehat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan kekurangan zat besi dialami sebagian anak-anak di Indonesia. Padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk menjaga imunitas.

Seperti diketahui zat besi terdapat pada minuman susu dan sebenarnya juga banyak terdapat di makanan.

Dokter Spesialis Anak, dr. Budi Ranu Bedali, SpA menyebutkan asupan zat besi yang paling disarankan untuk anak-anak adalah daging merah dan hati sapi atau ayam.

Baca: Ide Resep MPASI Mudah dan Cepat yang Kaya Zat Besi untuk Bayi Usia 6 Bulan ke Atas

"Memang lebih ditekankan ke daging ati dan daging merah karena di Indonesia masyarakat dominan makan sayur jadi banyak kurang zat besi nadanya di hati dan daging merah," ucap dr. Budi saat live bersama RS Keluarga Sehat, Jumat (24/7/2020).

Sayur-sayuran juga banyak yang mengandung zat besi seperti sayur bayam yang banyak disukai masyarakat Indonesia, namun karena masuk jenis sayur maka kandungan serats sayur bayam yang lebih dominan.

Baca: Vitamin yang Diperlukan untuk Menjaga Imunitas Anak

Kalau serat masuk ke dalam tubuh maka sifatnya akan dibuang saat tubuh buang air besar sehingga lebih optimal jika mengonsumsi daging merah.

Berita Rekomendasi

"Bayam ada zat besinya tapi dia banyakan serat, sedangkan serat itu kalau abis dimakan ya dikeluarin, jadi penekanan ke daging merah dan ati," ungkap dr. Budi.

Dr. Budi juga mengingatkan orang tua agar memberikan jenis makanan yang beragam, supaya kandungan vitamin yang didapatkan anak lebih beragam.

"Menu makan harus bervariatif, ada satu nutrisi di satu makanan ini tapi adanua di makanan lain, kaya mau cari omega tiga atau enam carinya di ikan yang dimakanan lain tidak ada," pungkas dr. Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas