Merancang Rumah Ideal untuk Cegah Penularan Covid-19, Seperti Apa Desain yang Pas?
Perubahan cara hidup ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait hunian serta apa yang pas untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsep perumahan yang mengedepankan kepentingan kesehatan dan kebersihan tampaknya menjadi keharusan untuk saat ini dan masa-masa mendatang.
Sebagaimana diketahui, wabah Covid-19 yang berjangkit hampir delapan bulan ini telah membuat banyak perubahan mendasar dalam gaya hidup maupun aktivitas keseharian manusia di seluruh dunia.
Angka penularan yang masih mengkhawatirkan, memicu kesadaran banyak orang bahwa gaya hidup sehat merupakan kunci agar terhindar dari paparan penyakit berbahaya tersebut.
Masyarakat semakin sadar, penerapan protokol kesehatan (physical distancing, penggunaan masker di tempat umum, anjuran rutin cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir) adalah langkah sederhana yang penting dilakukan untuk menanggulangi semakin meluasnya penyebaran virus Covid-19.
Lebih dari sekadar perubahan aktivitas keseharian dan lifestyle, Pandemi Covid-19 juga mengubah struktur kehidupan masyarakat, termasuk dalam perencanaan tata ruang kota.
Di hampir setiap klaster perumahan, telah terjadi perubahan ruang privat hunian menjadi area produktif, rekreasi, ruang belajar, tempat ibadah dan lainnya.
Baca: Pedoman Baru Protokol Kesehatan Dirilis WHO: Ventilasi di Gedung hingga Pakai Masker di Ruangan
Baca: Mojang Bandung Arsitek Penghijauan Kota Chicago dan San Fransisco
Hal ini tidak lepas dari kebijakan work from home (wfh) yang diterapkan hampir semua pelaku dunia usaha bagi hampir seluruh karyawannya selama beberapa bulan terakhir.
Perubahan cara hidup ini menimbulkan banyak pertanyaan terkait hunian serta apa yang pas untuk mendukung pencegahan penularan Covid-19.
Praktisi kesehatan dan Pembina Kota Sehat di wilayah Jakarta Timur dr. Yulia Muliaty mengingatkan masyarakat tentang karakter dan cara penularan Covid-19.
“Mengingat cara penularan Covid-19 adalah melalui droplet, masyarakat harus paham bahwa strain Sars-CoV-2 dapat bertahan hidup pada suhu 90 derajat Celsius selama satu jam,” ujar Yulia dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (3/8/2020).
Terkait dengan karakter virus tersebut, Yulia memberikan beberapa tips praktis untuk mendapatkan hunian sehat.
Pertama, pastikan terdapat ventilasi udara yang memadai pada tiap ruangan. Kedua, pastikan masuknya cahaya matahari ke dalam rumah.
Ketiga, hindari re- sirkulasi udara seperti yang terjadi pada penggunaan AC terus-menerus.
Yulia mengamati, saat ini terjadi peningkatan klaster yang rentan Covid-19 melalui sirkulasi udara yang berputar secara statis seperti pada ruangan yang menggunakan AC.